Ini Dia Perbedaan Nasi Putih dan Nasi Merah

Kamis 08 May 2025 - 14:48 WIB
Reporter : Sherli
Editor : Leo

KORANENIMEKSPRES.COM - Beras ternyata ada bermacam-macam, namun beras yang biasa untuk makan itu beras putih.

Beras merahpun walaupun ada beberapa yang suka tapi jarang juga dan harganya juga lebih mahal dari beras putih.

Perbedaan antara nasi putih dan nasi merah terutama terletak pada proses pengolahan, kandungan nutrisi, dan dampaknya terhadap kesehatan.

Berikut penjelasannya:

BACA JUGA:Keluhan Aktivitas dan Dampak Limbah Batubara, Warga Belimbing Geruduk Kantor Bupati Muara Enim

BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Pasang Target Prestasi Olahraga Tinggi dari Muara Enim

1. Jenis Beras dan Proses Pengolahan

Nasi putih: Terbuat dari beras yang telah digiling dan dipoles sehingga lapisan dedak (bran) dan germ dihilangkan.

Proses ini membuat teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih netral, tetapi mengurangi sebagian besar nutrisi alaminya.

Nasi merah: Hanya mengalami penggilingan minimal, sehingga masih memiliki lapisan dedak dan germ.

BACA JUGA:KAI Imbau Penumpang di Sumsel Patuhi Aturan Pengambilan Gambar demi Kenyamanan dan Keselamatan

BACA JUGA:Gali Potensi Wisata Daerah: Muara Enim Gelar FUN RUN 2025 Bertabur Hadiah

Ini membuat nasi merah lebih kaya nutrisi dan serat, tapi teksturnya lebih kasar dan rasanya sedikit lebih kuat/nutty.

2. Kandungan Nutrisi

Komponen Nasi Putih Nasi Merah

Serat Rendah Tinggi

BACA JUGA:Pulihkan Keuangan Daerah Rp5 M, Bupati Apresiasi Kejari Muara Enim

BACA JUGA:Memudahkanmu dalam Memenuhi Kebutuhan Layanan Digital BPJAMSOSTEK tanpa harus ke Kantor Cabang

Vitamin & MineralLebih sedikit Lebih banyak (B kompleks, magnesium, fosfor)

Indeks Glikemik Lebih tinggi (70–89) Lebih rendah (50–66)

Antioksidan Minim Mengandung antosianin dan fenolat

3. Dampak Terhadap Kesehatan

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim-PA Jalin Kerjasama Dukung Pelayanan Integrasi Dokumen Kependudukan

BACA JUGA:Tabrak Avanza, Pengendara Yamaha Nmax Tewas Terlintas Isuzu Traga

Nasi putih: Lebih cepat meningkatkan kadar gula darah karena indeks glikemiknya tinggi.

Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit metabolik.

Kategori :