3. Mengetes batas dan aturan
BACA JUGA:Sumsel Ngebut Masuk Gerbang Ekonomi Baru Indonesia: Investasi Asing tak Terbendung
Anak sering membantah untuk mengetes sejauh mana batas yang ditetapkan orang tua, dan bagaimana orang tua merespons jika mereka menolak atau menantang aturan.
4. Pengaruh lingkungan dan teman sebaya
Semakin besar, anak lebih banyak terpapar nilai, pendapat, dan gaya komunikasi dari luar rumah dari teman, media sosial, atau sekolah.
Ini bisa memengaruhi cara mereka menanggapi otoritas.
BACA JUGA:Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat: Manajemen Risiko Efektif & Prudent
BACA JUGA:Indonesia Punya Poros Baru Ekonomi Hijau: 15 PSN di Sumsel jadi Pematik Pembangunan Berkesinambungan
5. Emosi yang belum stabil
Masa remaja khususnya ditandai dengan emosi yang fluktuatif.
Anak bisa membantah karena sedang marah, kecewa, atau frustrasi, tapi belum punya cara sehat untuk menyalurkannya.
Tips Menghadapinya:
BACA JUGA:Gerbang Tahfidz Terbuka, Deru Kukuhkan Komitmen: Tak Ada Lagi Guru Ngaji Terabaikan
BACA JUGA:Kemenag Cairkan Tunjangan Insentif untuk Guru Bukan ASN RA dan Madrasah Swasta Juni 2025
Dengarkan mereka dengan empati.