Literasi Keuangan Bukan Hanya Soal Angka: Awas Jebakan Pinjol dan Investasi Bodong

Minggu 18 May 2025 - 09:46 WIB
Reporter : Selva
Editor : Selva

Lebih jauh, Ketua TP PKK Sumsel juga memaparkan peran aktif Gerakan PKK dalam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). 

Program ini telah melahirkan banyak pelaku UMKM perempuan yang produknya difasilitasi dalam wadah bernama Waroeng Pehkaka. 

Namun demikian, kendala seperti akses permodalan dan pemasaran produk ke tingkat yang lebih luas masih menjadi tantangan.

“Kami berharap ke depan, OJK bisa terus mendampingi melalui program literasi keuangan serta pelatihan pemasaran yang berkelanjutan. Karena kader PKK adalah agen perubahan yang mampu menjangkau hingga ke lapisan masyarakat terbawah,” katanya.

BACA JUGA:Sumsel Terus Melangkah Maju, Membangun Masa depan yang Lebih Hijau, Cerdas, dan Berdaya Saing Global

Tak hanya untuk perempuan, Feby juga menekankan pentingnya menyasar generasi muda dalam literasi keuangan demi menyambut Generasi Emas 2045. 

Ia berharap ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini bisa menjadi bekal untuk disebarluaskan oleh para kader PKK di lingkungan masing-masing.

Program Si Cantik dari OJK ini pun dinilai sebagai langkah strategis dan inspiratif dalam membangun kesadaran finansial yang lebih luas, dimulai dari keluarga, khususnya perempuan, sebagai pengelola utama ekonomi rumah tangga.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perundangan Konsumen OJK RI, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan pesan penting kepada para perempuan Sumatera Selatan untuk lebih waspada terhadap maraknya penipuan digital.

BACA JUGA:Proyek Strategis Kunci Masa Depan, Sejumlah Proyek Unggulan yang Siap Mengubah Wajah Sumsel

Friderica mengungkapkan rasa senangnya dapat hadir langsung dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah ini. 

Di hadapan para kader PKK dan peserta yang hadir, ia mengingatkan bahwa ancaman penipuan di dunia maya semakin nyata dan harus diwaspadai bersama.

“Saya sangat senang bisa hadir di sini. Dan saya ingin menyampaikan kepada Ibu-Ibu semua untuk berhati-hati saat bertransaksi online. Penting sekali untuk bisa membedakan mana yang benar, mana yang scam,” ujarnya.

Menurut Friderica, banyak perempuan menjadi korban penipuan digital karena minimnya pengetahuan tentang modus-modus kejahatan siber yang semakin canggih. 

BACA JUGA:Visi Masa Depan: Sumsel Hijau, Cerdas, dan Berkelanjutan, Ini Proyek-proyek Unggulan!

Oleh karena itu, edukasi mengenai perilaku penipuan online menjadi sangat penting agar masyarakat, terutama perempuan, tidak mudah terjerumus.

Kategori :