Selain larangan fisik, Menag juga menekankan pentingnya menjaga lisan dan perilaku selama wukuf.
BACA JUGA:41 KPM Desa Danau Rata Terima BLT Dana Desa Tahap II, Jelang Idul Adha
BACA JUGA:Kunci Keberhasilan: Proyek Strategis Nasional (PSN), Transformasi Sumsel Menuju Masa Depan
“Jangan asyik bermain WA lalu menjelekkan orang lain. Hindari ghibah, ucapan kotor, atau kata-kata buruk yang bisa merusak nilai haji,” ujarnya.
Momentum wukuf, lanjut Menag, adalah waktu mustajab untuk bermunajat. Ia mengajak seluruh jemaah untuk memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, serta memanfaatkan setiap detik di Arafah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Doa yang dipanjatkan di Padang Arafah, Insya Allah, tidak akan ditolak. Maka maksimalkan waktu yang ada,” seru Menag.
Tak lupa, Menag juga mengajak para jemaah untuk berdoa bukan hanya bagi diri dan keluarga, tetapi juga untuk bangsa dan negara.
“Doakan Indonesia menjadi bangsa yang stabil, kompetitif, dan harum di mata dunia,” pintanya.
Menag juga meminta dukungan dari keluarga jemaah di Tanah Air agar turut mendoakan kelancaran seluruh rangkaian ibadah haji.
Di akhir pesannya, Menag mengingatkan pentingnya menjaga dan memperbaharui kemabruran haji, termasuk bagi mereka yang telah berhaji sebelumnya.
“Teruslah bertobat dan istighfar. Dengan begitu, kemabruran haji Insya Allah akan tetap terjaga,” pungkasnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Daya Saing Sumsel, 15 PSN ini jadi Pemicunya!
BACA JUGA:Palembang: Pusat Konektivitas Tol, Masa Depan Ekonomi Sumsel. Akses Super Cepat! Ekonomi Melesat!
Bersama Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen PHU Hilman Latief, dan sejumlah Amirul Hajj, Menag terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan seluruh jemaah diberangkatkan secara tertib dan aman menuju Arafah. (*)