Setelah Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Indonesia Bergerak Menuju Muzdalifah

Jumat 06 Jun 2025 - 10:11 WIB
Reporter : Sigit
Editor : Sherli

Segala bentuk larangan ihram masih berlaku, kecuali hubungan suami-istri yang tetap dilarang hingga tahallul tsani.

BACA JUGA:Pengaruh Ekonomi dan Infrastruktur adanya Jalan Tol, Buka Peluang Investasi Sumsel dan Dorong Kemajuan Daerah

BACA JUGA:Sudah Dinanti Masyarakat, Jarang Tembuh Hanya 2 Jam, Palembang-Jambi Melesat

Salah satu jemaah muda, Adinda (24 tahun) dari kloter 11 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 11), menyampaikan rasa syukur bisa menjalani rangkaian haji bersama ibundanya. “Alhamdulillah, ini pengalaman spiritual yang sangat berharga. 

Saya bersyukur bisa mendampingi ibu selama Armuzna,” ujar Dinda yang tiba di Muzdalifah sekitar pukul 20.30 WAS.

Di sisi lain, sekitar 60 ribu jemaah Indonesia dari kelompok lansia, penyandang disabilitas, dan risiko tinggi tidak turun di Muzdalifah. 

Mereka mengikuti skema murur, yakni berhenti sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari bus, sebelum langsung melanjutkan perjalanan ke Mina. 

BACA JUGA:Tol Palembang-Jambi Lama Dinanti: Sarana Jambi Lambungkan Ekonomi:

BACA JUGA:Pelabuhan Tercanggih Kelas Dunia bakal Ada di Sumsel yang Jaraknya 75 Km dari Kota Palembang

Jalur murur ini dibedakan dari jalur bus jemaah yang melakukan mabit di Muzdalifah.

Skema murur ini menjadi bentuk afirmasi terhadap jemaah berkebutuhan khusus, agar tetap dapat menunaikan rangkaian ibadah dengan aman dan nyaman tanpa mengorbankan kesehatan maupun keselamatan mereka.

Dini hari nanti, jemaah akan kembali didorong menuju Mina untuk menunaikan lempar jumrah dan melanjutkan mabit di sana selama hari-hari tasyriq. 

Semangat dan kekhusyukan jemaah tampak terus terjaga, menjadi saksi bahwa ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ruhani yang mendalam. (*)

Kategori :