NASIONAL,KORANENIMEKSPRES.COM — Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina mengalami keterlambatan dari target semula.
Evakuasi jemaah dari Muzdalifah dinyatakan selesai pada pukul 09.40 Waktu Arab Saudi (WAS), atau 40 menit lebih lambat dari target yang ditetapkan pada pukul 09.00 WAS.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa pemberangkatan awal sebenarnya telah dimulai sesuai kebijakan Pemerintah Arab Saudi, yaitu sejak pukul 23.35 WAS pada 10 Zulhijjah 1446 H. Namun, tantangan teknis di lapangan menyebabkan proses evakuasi berlangsung lebih lama dari yang direncanakan.
“Ada tiga faktor utama yang menyebabkan keterlambatan ini,” ujar Hilman dalam keterangannya di Makkah.
BACA JUGA:4 Tahun Lagi Kapal Besar dari Belahan Dunia Sandar di Pelabuhan Baru Palembang Berteknologi Tinggi
BACA JUGA:Berkas Administrasi Siap! Calon Kabupaten RL2 Menuju Paripurna DPRD Muara Enim
Pertama, adanya ketidakkonsistenan jadwal bus akibat panjangnya antrean ribuan kendaraan.
Setelah pukul 00.00 WAS, banyak bus yang mengalami hambatan dalam rotasi, membuat jadwal keberangkatan tidak berjalan sesuai skenario awal.
“Kondisi ini memunculkan rasa khawatir di kalangan jemaah,” tambahnya.
Masalah kedua adalah keterlambatan perputaran bus dari Mina ke Muzdalifah karena kepadatan lalu lintas.
BACA JUGA:Daerah di Sumsel Ini Sarang Investasi Puluhan Triliun: Dari 17 Kabupaten/Kota Dia Paling Beruntung
BACA JUGA:Kebut Pertumbuhan Ekonomi: Tol Palembang-Jambi Segera Operasional Simbiosis 2 Provinsi
Akibatnya, jemaah yang telah menunggu lama merasa tidak nyaman, apalagi dalam kondisi kelelahan usai melaksanakan wukuf di Arafah.
Beberapa jemaah bahkan memilih untuk keluar dari area Muzdalifah dan berjalan kaki menuju Mina.
Fenomena ketiga yang muncul adalah semakin masifnya arus jemaah yang berjalan kaki.