KORANENIMENIMEKSPRES.COM---Sebuah terobosan besar dalam sejarah pembangunan infrastruktur Indonesia sedang dipersiapkan di jantung Sumatera dan Bangka Belitung.
Jembatan Bahtera Sriwijaya, yang digadang-gadang sebagai proyek monumental, akan menjadi penghubung langsung antara Provinsi Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.
Proyek 15 Triliun dan masih sebatas wacana, dua gubernur sudah melakukan pertemuan dan membicarakan tentang kemungkinan kedepan jembatan ini dibangun.
Dengan biaya estimasi mencapai Rp15 triliun, Jembatan Bahtera Sriwijaya disebut-sebut akan menjadi simbol keterhubungan ekonomi, budaya, dan sejarah dua wilayah yang selama ini dipisahkan oleh laut.
BACA JUGA:4 Ruas Tol Baru dan Tambah Pelabuhan Kelas Dunia Ekonomi Sumsel di Atas 10 Provinsi
Jika terealisasi, jembatan ini akan menjadi salah satu infrastruktur penghubung antar-pulau terpanjang dan termegah di Indonesia.
Gagasan utama di balik pembangunan jembatan ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jembatan sepanjang 13,5 kilometer ini akan dimulai dari Desa Tanjung Tapa, Kabupaten OKI (Sumsel) menuju Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan (Babel).
Jembatan ini tidak hanya memperpendek waktu tempuh lintas-provinsi secara signifikan, tetapi juga akan membuka akses baru bagi distribusi barang, pariwisata, dan pergerakan masyarakat di kedua wilayah.
BACA JUGA:Sumsel Dapat Rp135 Triliun Lebih Proyek Raksasa: 4-5 Tahun Lagi Ekonomi Sumsel Cemerlang
Manfaat Ekonomi dan Sosial: Dari UMKM hingga Pariwisata
Jika jadi dibangun, berikut 5 manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung dari Jembatan Bahtera Sriwijaya sangat besar:
1. Arus logistik barang dari Sumsel ke Bangka dan sebaliknya akan meningkat drastis.
2. UMKM dari kedua wilayah bisa mendapatkan pasar baru secara cepat.
3. Transportasi darat yang sebelumnya harus melalui laut, kini bisa langsung dilalui kendaraan.