KORANENIMEKSPRES.COM----Sumatera Selatan kembali membuktikan diri sebagai kekuatan utama produksi kopi di Indonesia.
Dua daerah, Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) dan Empat Lawang, mencuat sebagai penghasil kopi terbesar di provinsi ini, menjadikan sektor kopi sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut data terbaru dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel dan BPS, OKU Selatan mencatat produksi kopi tertinggi sepanjang tiga tahun terakhir.
Pada 2021, produksinya mencapai 50.854,44 ton, melonjak menjadi 62.399 ton pada 2022, dan meski sedikit menurun di 2023, angka 60.700 ton masih menempatkannya di posisi puncak.
BACA JUGA:3 Kabupaten di Sumsel Terunggul dalam Produksi Kopi,Cek Mungkin Daerah Kamu!
Empat Lawang menyusul sebagai juara kedua dengan performa stabil: 53.769 ton (2021), 54.000 ton (2022), dan 53.756 ton (2023).
Konsistensi inilah yang menjadikan Empat Lawang sebagai tulang punggung pasokan kopi untuk pasar lokal dan nasional.
Dampak Ekonomi yang Signifikan
Peningkatan produksi kopi di dua kabupaten ini berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan petani dan peningkatan devisa daerah.
Ekspor kopi robusta dari Sumsel, khususnya dari OKU Selatan dan Empat Lawang, kian diminati pasar luar negeri karena kualitas biji yang unggul.
BACA JUGA:Sumsel Bangkit Lewat Sawit dan Kopi: Komoditas Perkebunan Dorong Ekonomi Daerah
BACA JUGA:Pelabuhan Palembang Jadi Nadi Ekspor Sumsel: Dari Karet hingga Kopi Menembus Pasar Dunia
“Pertumbuhan sektor perkebunan kopi di dua wilayah ini bukan hanya soal jumlah, tapi juga kualitas yang mendunia,” ujar seorang analis ekonomi dari Palembang. Pemerintah daerah pun berupaya mendorong hilirisasi industri kopi agar lebih banyak nilai tambah yang terserap di tingkat lokal.