Dirinya selaku kuasa hukum, optimis majelis hakim dapat mempertimbangkan menerima gugatan yang diajukan kliennya selaku ahli waris dari terdakwa yang telah dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, usai sidang Kepala Kejari Prabumulih Roy Riyadi SH MH yang hadir sebagai termohon gugatan tidak ingin diwawancarai.
Persidangan akan dilanjutkan pada dua pekan kedepan dalam agenda untuk mendengarkan putusan dari majelis hakim PN Palembang.
BACA JUGA:ASN POLRI Diminta Jaga Netralitas Pemilu
Untuk diketahui, dalam perkara gugatan ini bermula dari kasus dugaan tindak pidana korupsi Bawaslu Prabumulih atas nama Iriadi.
Namun menjelang vonis pidana, terdakwa Iriadi meninggal dunia karena sakit yang dideritanya di RS Bunda Prabumulih.
Dari informasi yang dihimpun, terdakwa kasus dugaan korupsi ini sering izin berobat ke rumah sakit karena mengalami penyakit komplikasi jantung, ginjal dan juga diabetes.
Jauh sebelumnya, dalam perjalanan pemeriksaan perkara di Pengadilan Tipikor Palembang, almarhum Iriadi telah dituntut oleh jaksa Kejari Prabumulih dengan pidana 1 tahun dan 6 bulan penjara.
Adapun dalam dakwaan pidana terhadap almarhum Iriadi, secara singkat menerangkan bahwa terdakwa diduga telah ikut serta menerima sejumlah uang dari dana hibah kegiatan Bawaslu Kota Prabumulih tahun 2017/2018.
BACA JUGA:Aniaya Dokter Umum Saudara Ipar Masuk Bui
Saat itu, dalam tuntutan jaksa Kejari Prabumulih bahwa almarhum Iriadi telah terbukti bersalah memenuhi unsur tidak pidana korupsi dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 UU RI Nomor 20 tahun 2001 tentang korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 Jo Pasal 64 KUHP.
Diketahui juga, Almarhum Iriadi ditetapkan sebagai tersangka dalam pemeriksaan lanjutan kasus dugaan korupsi dana hibah Bawaslu Kota Prabumulih tahun 2017/2018.
Yang mana sebelumnya, Jaksa Kejari Prabumulih juga telah menyeret tiga terdakwa lainnya yang merupakan komisioner Bawaslu Kota Prabumulih saat itu, yang telah terlebih dahulu diproses pidana oleh majelis hakim Tipikor Palembang.(sumeks.co)