Tripika Muara Belida Gencarkan Patroli dan Pemetaan Sumber Air untuk Antisipasi Karhutla

Jumat 15 Aug 2025 - 10:08 WIB
Reporter : Sigit
Editor : Sherli

MUARAENIM,KORANENIMEKSPRES.COM – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap melanda di musim kemarau, unsur Tripika Kecamatan Muara Belida—terdiri dari TNI, Polri, pemerintah kecamatan, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api—mengintensifkan patroli terpadu serta pemetaan sumber air sebagai langkah antisipasi.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu 13 Agustus 2025 ini dipimpin oleh Babinsa Koramil 404-01/Gelumbang Kodim 0404/Muara Enim, Sertu Riswanto, bersama Bhabinkamtibmas, anggota Manggala Agni, dan relawan. 

Selain patroli, tim juga melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahaya Karhutla, sanksi hukum, serta pentingnya menjaga ekosistem lingkungan.

Menurut Sertu Riswanto, ketersediaan sumber air menjadi salah satu kunci utama keberhasilan pemadaman Karhutla. 

BACA JUGA:Tol: Jalan Cepat Melejitkan Ekonomi Sumsel dan Jambi

BACA JUGA:15 Senjata Rahasia Sumsel Menuju Takhta Ekonomi Hijau Nusantara

“Patroli ini tidak hanya memantau titik rawan terbakar, tapi juga mencari dan memeriksa lokasi-lokasi yang dapat menjadi sumber air. 

Ketika kebakaran terjadi dan sumber air tidak tersedia, proses pemadaman akan jauh lebih sulit dan memakan waktu,” ujarnya.

Patroli terpadu ini meliputi berbagai kegiatan teknis, seperti uji remas serasah untuk melihat tingkat kekeringan, uji daun tunggal untuk memprediksi potensi terbakar, pengecekan areal rawan, hingga pengukuran kapasitas sumber air. 

Sosialisasi bahaya Karhutla pun dilakukan secara langsung kepada warga desa yang dilalui patroli.

BACA JUGA:Dua Rekor Nasional! JTTS Hadirkan Jembatan & Terowongan Tol Terpanjang di RI

BACA JUGA:Palembang Dikepung Tol: Ekonomi Ngebut, Wisata Naik, Tapi Macet Jadi PR Besar

Dijelaskan Sertu Riswanto, sumber air yang menjadi target pemetaan terbagi menjadi dua jenis: sumber air alami dan sumber air buatan. 

Sumber air alami meliputi sungai, anak sungai, dan danau yang mengalir permanen. 

Sementara sumber air buatan dapat berupa kolam atau embung yang dibangun sebagai infrastruktur penunjang pencegahan Karhutla.

Kategori :