Saat ini, tingkat okupansi KHAS Hotel telah mencapai 85 persen, dan penambahan kamar ini diharapkan dapat mengakomodasi lebih banyak pengunjung.
Pelestarian Budaya dan Pengelolaan Aset Harus Sejalan
Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Ihsanuddin Usman, menekankan bahwa pengelolaan aset dan pengembangan sektor pertambangan harus berjalan seiring dengan pelestarian sejarah dan budaya lokal.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci agar Ombilin tidak sekadar menjadi situs warisan dunia yang pasif, tetapi juga berkembang sebagai pusat kegiatan ekonomi dan budaya yang dinamis,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Simposium Internasional We Are Site Managers (WASM) yang diselenggarakan pada 24–28 Agustus 2025 di Hotel Saka Ombilin.
BACA JUGA:Dukung Energi Berkelanjutan, PTBA Siap Beri Pendanaan untuk Inovasi Sosial Berbasis Komunitas
Revitalisasi tahap kedua, yang mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti clubhouse dan kolam renang, ditargetkan selesai pada minggu kedua Oktober 2025.
Dengan total 57 kamar baru, hotel ini akan dikembangkan sebagai hotel bertema heritage dengan standar internasional bintang 4 atau 5.
Berbagai tipe kamar yang akan ditawarkan antara lain Ombilin Suite Room, Junior Suite Room, Grand Deluxe, dan Superior.
Pengelolaan hotel hasil revitalisasi ini nantinya akan dipegang oleh PT Bukit Multi Properti (BMP), anak perusahaan Bukit Asam.
BACA JUGA:PTBA Dukung UMKM Naik Kelas Melalui Pelatihan Kemasan Produk Inovatif
“Kami sedang mengevaluasi apakah akan dikelola langsung oleh BMP atau melalui kolaborasi dengan pihak lain, mengingat sebelumnya kami telah bekerja sama dengan Hotel Indonesia Group (HIG) untuk mengelola KHAS Ombilin Heritage,” tambah Ihsanuddin.
Peresmian Hotel akan Bersamaan dengan HUT Kota Sawahlunto ke-137
Corporate Secretary Division Head PTBA, Niko Candra, mengungkapkan bahwa hotel ini direncanakan akan diresmikan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-137 Kota Sawahlunto pada 1 Desember 2025. "Untuk sementara waktu, hotel akan dioptimalkan untuk kegiatan internal sambil menunggu proses perizinan resmi selesai," pungkas Niko.
Revitalisasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sawahlunto sebagai destinasi wisata budaya unggulan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan.