KORANENIMEKSPRES.COM — Laju pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadikan Sumatera Selatan semakin strategis.
Tak hanya mempercepat perjalanan, proyek raksasa ini juga menggeser peran Palembang dari sekadar ibu kota provinsi menjadi pusat konektivitas dan ekonomi baru di bagian selatan pulau.
Palembang kini menjadi titik simpul yang menghubungkan sejumlah jalur vital:
Dari Pelabuhan Bakauheni menuju Kramasan, pintu masuk Sumsel.
BACA JUGA:Tol Palembang–Jambi Segera Tersambung, Benarkah Perjalanan Hanya 2 Jam?
Ke arah Jambi melalui jalur Kramasan – Pangkalan Balai – Betung.
Menuju Bengkulu lewat Palembang – Prabumulih, yang membuka akses lintas barat.
Jaringan tol tersebut membentuk “jalur emas” yang mempercepat logistik, menekan biaya transportasi, sekaligus menarik minat investasi.
Tak berhenti di sana, proyeksi konektivitas juga diarahkan menuju kawasan pelabuhan, termasuk Tanjung Api-api dan calon Pelabuhan Internasional Tanjung Carat di Banyuasin.
BACA JUGA:1 dari 17 Daerah di Sumsel Ada Kota Paling Beruntung dan Strategis karena Sentral 3 Ruas Tol Utama
Meski pembangunan Tanjung Carat menghadapi kendala pelepasan kawasan hutan, pelabuhan ini dipandang sebagai kunci distribusi ekspor dari Sumatera ke pasar nasional bahkan global.
Sejumlah daerah di sekitar Palembang ikut terdongkrak berkat tersambungnya tol:
Kayuagung (OKI): diuntungkan oleh jalur Bakauheni–Kramasan.
Indralaya (Ogan Ilir): menjadi simpul penting jalur Palembang–Prabumulih.
Pabumulih: gerbang utama menuju Bengkulu.