Edi menambahkan, pihaknya berharap dukungan lebih luas dari pemerintah, perusahaan, hingga instansi lain agar kegiatan ini dapat terus berkembang.
BACA JUGA:Ini Juara Lomba Bidar Albesas Cup 2024
BACA JUGA:Cik Ujang Sapa Ribuan Warga Muara Enim di Kegiatan Lomba Bidar Tradisional
“Kami masih membutuhkan banyak pembinaan. Harapannya, lomba bidar bisa menjadi event unggulan yang bukan hanya milik Desa Muara Lawai, tapi juga ikon wisata Kabupaten Muara Enim,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Muara Enim, Ahmad Yani Heriyanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi masyarakat Desa Muara Lawai dalam menggelar lomba bidar.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan visi Pemkab untuk membangkitkan potensi wisata desa.
“Danau Cecuho punya daya tarik yang luar biasa.
BACA JUGA:320 Pendayung Meriakan Lomba Bidar di Lubuk Empelas
BACA JUGA:Saung Al-Fatih Desa Lubuk Empelas Kirim 4 Tim Dayung di Lomba Bidar Albebas Cup 2024
Dengan pembinaan yang tepat, saya yakin lomba bidar ini bisa menjadi event skala nasional.
Kita harus viralkan dan dorong agar masyarakat luar mengenal Muara Enim bukan hanya sebagai daerah pertambangan, tetapi juga sebagai tujuan wisata budaya dan alam,” jelas Yani.
Pernyataan tersebut menegaskan arah baru pembangunan pariwisata Muara Enim.
Dari tradisi sederhana masyarakat desa, kini muncul peluang besar untuk menjadikan lomba bidar sebagai agenda tahunan yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
BACA JUGA:Seru! Lomba Mewarnai Pertamina Enduro di Palembang, Hadiah Utama Nonton MotoGP
BACA JUGA:Pasang 1.500 Panel Surya di Blok Corridor, MedcoEnergi Kurangi Emisi hingga 934 Ton CO2e Per Tahun
Dengan atmosfer yang penuh semangat, lomba bidar di Danau Cecuho menjadi bukti bahwa wisata berbasis komunitas dapat tumbuh kuat bila dikelola dengan visi keberlanjutan.