Validasi perasaannya:
“Mama ngerti kamu kesal. Yuk kita pikirkan sama-sama harus gimana.”
8. Waspadai Pola yang Terus Berulang
Jika anak sering menunjukkan sifat pendendam atau agresif, mungkin ada luka emosional yang lebih dalam.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru di Sumsel Magnet Investasi dan Pertumbuhan Industri
Dalam kasus seperti ini, sebaiknya konsultasi ke:
Psikolog anak,
Guru Bimbingan Konseling di sekolah.
Kesimpulan:
BACA JUGA:6 Wisata Alam Legendaris di Sumsel: Dari Goa Misterius hingga Air Terjun Tertinggi
BACA JUGA:Wisata Dua Dunia di Sumsel: Dari Danau Purba 50.000 Tahun hingga Ikon Modern Ampera
Anak tidak otomatis jadi pendendam. Mereka perlu dibimbing untuk mengenal emosi, belajar memaafkan, dan memahami cara menyelesaikan konflik dengan sehat.
Proses ini butuh kesabaran, keteladanan, dan komunikasi yang hangat dari orang tua.