Kelompok Hak Asasi Manusia Mengecam FIFA
Namun sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2034, kemungkinan besar Arab Saudi akan ada perlawanan serupa yang terjadi pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Seperti negara Teluk lainnya, Arab Saudi telah dikritik atas dasar pelanggaran hak asasi manusia, pelanggaran hak-hak perempuan, kriminalisasi homoseksualitas, pembatasan kebebasan berbicara dan kondisi yang dialami oleh pekerja migran.
Pekan lalu Human Rights Watch mengeluh bahwa FIFA gagal menerapkan peraturannya sendiri sehubungan dengan pencalonan Arab Saudi, khususnya pasal tujuh kebijakan hak asasi manusianya.
Artikel tersebut menyatakan: FIFA akan terlibat secara konstruktif dengan otoritas terkait dan pemangku kepentingan lainnya dan melakukan segala upaya untuk menegakkan tanggung jawab hak asasi manusia internasional.
BACA JUGA:Pemain Inggris Pertama Raih Kopa Tropy 2023
“ Kemungkinan bahwa FIFA akan menghadiahkan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 meskipun negara tersebut memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk dan pintu pemantauan yang tertutup menunjukkan komitmen FIFA terhadap hak asasi manusia sebagai sebuah kepalsuan,” kata Minky Worden, direktur inisiatif global di Human Rights Watch.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadapi tuduhan sportswashing dalam sebuah wawancara dengan Fox News bulan lalu, dengan mengatakan, jika sportswashing akan meningkatkan PDB saya sebesar 1 persen, maka saya akan terus melakukan sportwashing.
" Saya tidak peduli. Pertumbuhan PDB satu persen dari olahraga dan saya menargetkan satu setengah persen lagi. Sebut saja apa pun yang Anda inginkan, kami akan mendapatkan satu setengah persen itu,” kata Mohammed bin Salman.(disway)