BACA JUGA:Waduh, Musim Hujan Datang Penyakit Biduran pun Menyerang Tubuh, Jangan Panik! ini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Muara Enim Bantu Sembako untuk Korban Banjir Pelawaran
3. Harus menghindari over apologizing yang tiidak penting
Overapologizing yang dimaksud ialah melakukan permintaan maag secara berulang tanpa alasan yang jelas dan logis.
Nah, jika terlalu sering mengucapkan kata maaf ini tentu akan menjadi kebiasaan yang mengganggu.
Hal ini juga tidak hanya dapat membuat orang merasa tidak nyaman akan tetapi juga akan mengurangi makna dan keefektifan dari permintaan maaf itu sendiri.
BACA JUGA:Enam Buah-buahan Hancurkan Lemak Perut
BACA JUGA:2 Pilihan Menu Sarapan yang Sehatkan Otak
Apalagi jika benar-benar diperlukan orang hanya menggaggab itu hanay kebiasaan saja.
Maka dari itu, perlu adanya pemahaman kapan waktu yang tepa untuk melakukan permintaan maaf dan kapan waktu untuk menahan diri dari mengucapkan kata maaf.
Selain itu, kamu perlu menempatkan diri dan mengetahui situasi yang mana atau yang benar-benar memerlukan permintaan maaf darimu.
4. Mempertahankan Kredibilitas dan Otensitas
BACA JUGA:Waduh, Musim Hujan Datang Penyakit Biduran pun Menyerang Tubuh, Jangan Panik! ini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Cara Menggunakan Fitur Flipside Instagram yang Lagi Viral
Terlalu sering meminta maaf dapat merusak kredibilitas dan otensitas pribadi seseorang.
Dengan terus menerus melakukan permintaan maaf bahkan hanya untuk kesalahan kecil saja hingga kesalahan tersebut bukan sepenuhnya kesalahanmu.