1 Pekerja Meninggal, 8 Luka-luka
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Masyarakat Desa Panang Jaya, Kecamatan Ujan Mas dan Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang mendadak heboh. Pasalnya telah terjadi kecelakaan kerja saat pemasangan balok girder flyover perlintasan kereta api Bantaian.
Insiden itu melibatkan angkutan kereta api batubara rangkaian panjang (Babaranjang) saat melintas, Kamis (7/3) pukul 11.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, 1 dari 9 pekerja diketahui meninggal dunia. Sedangkan lainnya mengalami luka serius. Salah satu pekerja meninggal dunia, Edi Saputra (32) warga Palembang. Fadil (35) Sumenep Madura Jawa timur, mengalami luka pada pecah bibir dan gigi patah, Wahyudin (34) warga Makassar mengalami luka pada kaki kanan lecet dada memar tangan kanan lecet, kening lecet, Resto (37) warga Makasar mengalami luka serius dan mendapatkan perawatan medis di RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
Sedangkan 5 orang lainnya, Mufaridin (37), Tegar (23), Edi Setiawan (21), M Budi (51) dan M Hidayat (51) mengalani luka berat harus dilarikan ke Puskesmas Gunung Megang untuk mendapat pertolongan medis. Setelah mendapatkan penanganan awal, kelima di rujuk ke RSUD Prabumulih.
Informasi dihimpun dilapangan menyebutkan, sebelum kejadian para pekerja hendak melakukan pemasangan balok girder flyover perlintasan kereta api Bantaian. Namun akan proses pemasangan balok girder flyover tersebut kereta CC 202 90 04, CC 202 02 01, CC 202 86 09 batubara rangkaian panjang (Babaranjang) melaju dari arah Prabumulih menujuh Muara Enim melintas.
BACA JUGA:Miliki Gigi Putih Bersinar dan Sehat Dengan Bahan Alami ini, Apa Saja? Yuk, Simak Informasinya
Tiba-tiba electric louncher mengangkut balok girder flyover langsung roboh di sisi kanan dan langsung ambruk mengenai 5 gerbong langsung anjlok keluar rel.
Selain itu, dampak dari kejadian itu tiga rumah milik Juli, Ningsih dan Tabrani mengalami rusak berat. Beruntung saat kejadian penghuni rumah tersebut tidak berada ditempat. Akibat kejadian pelintas Bantaian mengalami kemacetan lantaran perlintasan kereta api tertutup gerbong.
Dalam evakuasi gerbong yang menghalangi ruas jalan nasional memakan waktu 2,5 jam akhir gerbong barhasil dievakukasi.
PPK Balai Besar Jalan Nasional Surya Perdana, mengatakan bahwa kejadian tersebut diduga terjadi miskomunikasi antara electric louncher terlalu cepat mengangkat. Sehingga terjadi tidak keseimbangan berpengaruh pada louncher hingga terguling ketanah.
"Yang jelas kita mengevakuasi electric louncher secepatnya agar arus kereta normal dan arus lalu lintas lancar. Untuk korban satu dari pihak electric louncher meninggal dan enam luka-luka serius selebihnya luka ringan,"katanya.
BACA JUGA:Wajah Ditumbuhi Banyak Komedo? Gunakan Bahan Alami ini, Dijamin Komedo Terusir
BACA JUGA:H-1 Ramadan Semua Tempat Hiburan Malam Tutup