Tampak dari mereka belum bisa menerima dengan alasan Kawal Pemilu ini tak jauh berbeda dengan KPU.
Warganet menilai KPU bermasalah, terindikasi adanya dugaan unsur kecurangan. Pun demikian juga dengan Kawal Pemilu.
Belum lagi Ainun Najib sempat membuka donasi untuk membantu biaya server Kawal Pemilu mencapai Rp 200 juta.
Seorang warganet menilai Kawal Pemilu tidak amanah perihal donasi.
"Kemarin open donasi buat bantu rekap w kira pintar, ternyat cm pintar manfaatin situasi. Rugi dong kl cm ikut apa kt KPU. Ngak amanah duit orng," kata akun @komaria***.
Ainun Najib tak banyak berkata untuk membalas komentar tersebut.
"Saya maafkan," balasnya.
"@ainunnajib ini yg wkt itu katanya terima dana 200 juta utk bantu penghitungan suara? Yg didoakan bnyk org krn dikira amanah? Segini aja hasilnya ? Atau ada permainan apa lagi ini ?" kata akun @shareeis***.
Balasan Ainun Najib, "Saya maafkan."
Ainun Najib menjawab warganet yang mempertanyakan metode perhitungan suara Pilpres berasal dari mana.
"Kawal pemilu ini hasil hitung dengan data sendiri (C1 dari tim lapangan) atau data dari sirekap?" tanya akun @Hendra***.
Ainun menjelaskan bahwa pihaknya melakukan perhitungan suara berdasarkan C1 milik tim Kawal Pemilu di lapangan dan pembanding dari Sirekap KPU.
"Dua-duanya, dari sirekap pakai fotonya saja, angkanya ditunjukkan sebagai pembanding tapi tidak dipakai," bebernya.
Pun begitu, banyak juga warganet yang ikut memberikan selamat meski paslon jagoannya kalah.
"Selamat selamat! smoga apa yang masyarakatkan takutnya tidak terjadi, dan semoga pak anis terus berjuang dimanapun anda berada saya akan terus mendukung," kata akun @BANGVEL***.
"Banyak banget reply pendukung selain 02 yang masih ga terima dan malah nyerang mas ainun, kalian tu jangan naif lah. Gw termasuk yang pilih 01 tapi udah sadar bahwa realita di lapangan emang gitu, menang telak 02," tulis akun @imam***.(disway.id)