BACA JUGA:Subsidi Rp10 Ribu Per Kg Bawang Merah dan Putih
Perihal duplikasi pintu Masjid Nabawi, Gusti menyampaikan, bahwa hal ini sengaja dilakukan untuk menyambut para tamu Allah SWT.
"Sengaja dibuat untuk menyambut jamaah, apalagi bagi mereka yang belum pernah menginjakkan kaki di Kota Madinah Al Munawarah," katanya lagi.
Bagi siapapun yang masuk ke dalam Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai, pastinya terkesima dengan ornamen-ornamen yang ada di dalamnya.
"Ketika salat menghadap kiblat, jamaah dapat melihat duplikat pintu Ka'bah di dekat mimbar," ungkapnya.
Menurut Gusti, nuansa Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai seperti layaknya di Tanah Suci ini, sebenarnya telah menjadi impian Mawardu Yahya, saat menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, beberapa waktu lalu.
"Nuansanya memang dibuat seperti di Tanah Suci. Karena tujuan ke depannya adalah menjadikan Masjid Agung An Nur sebagai objek wisata religi di Ogan Ilir," terangnya.
Untuk diketahui, Agung An-Nur Tanjung Senai didirikan di atas lahan seluas 2.205 meter persegi, dengan tinggi bangunan hingga 26,39 meter.
BACA JUGA:Antisipasi Balap Liar, Bubarkan Kumpulan Para Remaja
Pembangunannya dilakukan mulai tahun 2012 dengan melibatkan beberapa kontraktor.
Biaya yang dihabiskan memang tidak sedikit, karena sudah menghabiskan dana lebih dari Rp 18 miliar.
Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar pernah mengatakan, total anggaran yang digunakan untuk renovasi Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai sebesar Rp 15 miliar.
"Dananya berasal dari Bantuan Gubernur (Bangub) Sumatera Selatan," katanya.
Selanjutnya, renovasi mencakup eksterior hingga pelataran masjid yang merupakan salah satu ikon wisata religi di Kabupaten Ogan Ilir ini.(*/sumeks.co)