Karena saat itu Ibnu Al-Haitam sedang dipenjara oleh penguasa Mesir karena dinilai gagal memenuhi permintaan sang penguasa untuk mengatasi banjir akibat luapan Sungai Nil.
Tapi justru di penjara inilah menjadi titik awal bagi perkembangan ilmu pengetahuan bidang optic, termasuk kamera yang sangat bermanfaat bagi umat manusia hingga saat ini seperti Camera Obscura.
BACA JUGA:Kuncinya Sabar dan Syukur
Bisa jadi bagi sebagian orang temuan ini biasa saja, tapi dari Ibnu Al-Haitam inilah ditemukan bukan hanya bagamana cara mata bekerja, tapi juga sekaligus sifat dari cahaya itu sendiri.
Terbukti bahwa cahaya berjalan dalam lintasan lurus, sehingga menimbukan pantulan cahaya, pembiasan cermin.
Ini pula yang menjadi awal penemuan yang melibatkan cahaya selain kamera foto seperti kabel optic, laser termasuk komunikasi satelit.
Semua yang dipelajari di sekolah atau di bangku kuliah sekarang tentang cermin, pembiasan cahaya, lensa, optic berasal dari buku yang sudah berusia 1.000 tahun karangan Ibnu Al Haitam inilah.
BACA JUGA:Kemajuan Pendidikan Islam di Indonesia Perlu Dukungan Data Berkualitas
Cuma saja, di buku-buku zaman sekarang tak lagi menyebut nama Ibnu Al-Haitam.
Sedikit tambahan, Ibnu Al-Haitam adalah ilmuan Islam yang dilahirkan di Irak tahun 965 Masehi dan meninggal di Mesir pada tahun 1040 Masehi.
Selain kitab Al-Manazir dan bidang optic, Al-Haitami juga ilmuan di bidang matematik dan astronomi. (*)