Dan puncaknya kemarin, (Jumat-Sabtu), TPA Bukit Kancil terpaksa ditutup sementara karena sudah tidak mampu lagi menampung sampah alias overload hingga menggunung.
BACA JUGA:Segera Operasikan Mesin Penghancur Sampah
Imbasnya, kepada mereka jika tidak bisa lagi membuang sampah ke TPA, tidak solusi lain terpaksa dibuang ke jalanan.
Sebab jika sampah yang dibuang oleh masyarakat didepan rumahnya tidak diambil tentu mereka akan kena damprat oleh pelanggan mereka.
"Saya bertanggungjawab sekitar 250 rumah di kelurahan Pasar II dan Tawalib, jika sampai dua hari tidak diambil sampahnya pasti ribut mereka," ujarnya.
Harapan kedepan, lanjut Abi, terutama kepada pemerintah untuk bisa secepatnya menangani masalah persampahan ini secara lebih baik lagi.
BACA JUGA:Komitmen Kurangi Sampah Plastik di Sekolah
Sebab jika sekilas saya melihat alat-alat beratnya sudah banyak yang tua untuk diganti dan ditambah karena sampah setiap hari meningkat dan sudah selayaknya diremajakan atau diperbaiki sebaik mungkin.
Ketika dikonfirmasi ke Kepala UPTD Persampahan Muara Enim, Jang Suari membenarkan jika TPA Bukit Kancil sempat ditutup sementara karena sudah tidak mampu lagi menampung sampah akibat rusaknya tiga alat berat yang bisa untuk mengelolah sampah.
Pihaknya sudah melakukan pemesanan sparepartnya, namun tidak tahu kapan datangnya sebab harus menunggu.
Ketika ditanya seberapa banyak sampah yang sudah menumpuk di TPA Bukit Kancil, Jang tidak bisa memastikan tetapi sudah ratusan ton karena sampah yang berasal dari kecamatan Lawang Kidul sekitar 40 ton sehari dan kecamatan Muara Enim sekitar 30 ton sehari.
BACA JUGA:Setelah Rakit Pesawat, Ciptakan Kapal Pembersih Sampah
Begitu juga ketika ditanya apa penyebab alat beratnya rusak hampir bersamaan, Jang juga mengatakan tidak tahu pasti, namun alat-alat berat tersebut rata-rata sudah berusia tua dan memang sudah sepatutnya diremajakan atau ditambah seiring dengan semakin banyak sampah yang harus dikelola di TPA Bukit Kancil.
"Hari ini, sudah bisa membuang sampah di TPA sebab sudah ada bantuan satu alat berat dari PUPR," ujarnya singkat. (*)