KORANENIMEKSPRES.COM - Budaya manjaga kelestarian lingkungan sudah berlangsung di lingkungan PT Bara Anugrah Sejahtera (BAS) Site Pulau Panggung Muara Enim Sumatera Selatan.
Kali ini perusahaan PTBAS melakukan reklamasi 4,56 hektar lahan bekas tambang sebagai upaya perbaikan lingkungan.
Masih dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) tahun 2024, karyawan bersama mitra perusahaan PT MUM melakukan penanaman 2.000 bibit pohon mahoni, dan trembesi di lahan bekas tambang, Senin 1 Juli 2024.
Kepala Teknik Tambang PTBAS, Aris Study Palimbungan, didampingi Kepala Dept HSE, Muslimin, bersama Humas H Akwam menerangkan, kegiatan penanaman pohon yang dilakukan perusahaan bukan hanya sekedar seremoni belaka, namun juga sudah menjadi budaya di perusahaan.
BACA JUGA:Melalui Program CSR, PTBAS Bagikan Kotak Sampah di Sekitar Operasional Perusahaan
BACA JUGA:PT BAS Serahkan 11 Hewan Kurban Kepada Masyarakat Sekitar Perusahaan
Penghijauan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam melakukan kegiatan reklamasi.
"Dan itu juga sudah menjadi mandate pemerintah di undang-undang. PTBAS sangat komitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan di area bekas tambang,” kata Masmualim.
Sementara itu, Enviromental Departement PTBAS, Wulan Septari mengatakan juga, reklamasi menjadi komitemen perusahaan dalam rangkan untuk menjaga kelestarian, dan keberlanjutan lingkungan di area bekas penambangan.
“Reklamasi adalah mandatori, kewajiban yang harus dilakukan semua pemegang izin usaha pertambangan. PT.Bara Anugrah Sejahtera sudah melakukan kegiatan reklamasi,” sambung Wulan.
BACA JUGA:PT BAS Peduli Bantu Pembangunan Asrama Anak Yatim
BACA JUGA:PAMA Beri Pelatihan Basic Mentality Bagi UMKM Binaan
Dijelaskan, pada setiap lahan yang sudah selesai dilakukan kegiatan penambangan akan dipersiapakan untuk dilakukan kegiatan penanaman kembali dan juga akan terus dilakukan pemantauan yang dikerjakan secara berkala.
“Seperti kegiatan yang kita lakukan hari ini, kita siapkan laham seluas 4,56 Ha dengan jumlah tanaman lebih dari 2,000 batang sengon dan trembesi,” tambah Wulan Septari.
Pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, mengangkat tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience“.