koranenimekspres.com - Masjid Jamik Asy Syekh Yahya di Kota Muara Enim Sumatera Selatan merupakan masjid tertua yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.
Keberadaannya mungkin tidak diketahui banyak orang termasuk masyarakat Muara Enim sendiri.
Padahal, masjid yang berlokasi di Kelurahan Muara Enim ini juga menjadi saksi penyebaran Islam di Bumi Seraan Sukundang.
Para peneliti mempelajari penyebaran agama Islam di Sumatera Selatan itu dibawa oleh banyak tokoh yang diakui sebagai pelaku penyebaran agama Islam di Bumi Sriwijaya.
BACA JUGA:Tahun Baru Islam 1446 H: Refleksi Spiritual dan Semangat Pembaruan
BACA JUGA:Asal usul Ditetapkan Kalender Hijriyah, Kenapa Dinamai Hijriyah, Sejak Kapan dan Oleh Siapa?
Akan tetapi tidak semua tokoh yang telah berkiprah itu dicatatkan serta diketahui oleh masyarakat luas.
Salah tokoh dimaksud yakni Syekh Yahya, bernama lengkap Yahya bin Abdullah, yang lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan, antara tahun 1870-1880 Masehi.
Ia sejak masih remaja banyak belajar dan berguru kepada sejumlah ulama hingga merantau beberapa tahun menetap di tanah suci Mekkah.
Hingga sekarang ini, tokoh penyebar agama islam ini dikenang oleh masyarakat di Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Tips Menghindari Membeli Mobil Bekas Banjir, Berikut Ini Ciri yang Harus Kamu Ketahui
BACA JUGA:7 OBAT ALAMI UNTUK MENGATASI NYERI REMATIK YANG MUDAH DIDAPAT
Usai mendapatkan ilmu dari tanah arab, dia kemudian memutuskan kembali ke tanah kelahiran menjadi pendakwah.
Tidak mensyiarkan agama Islam di seputaran Muara Enim saja, akan tetapi Syekh Yahya juga menyebarkan ajaran Islam ke sejumlah pelosok wilayah Sumatera, meliputi Palembang, Bangka Belitung, Riau, hingga ke Semenanjung Malaya (Malaysia).
Hingga perjalanannya, nama Syekh Yahya sangat dikenal oleh para tokoh Islam di Kabupaten Muara Enim.