Anda sudah tahu siapa Julius Tahija: putra Ambon yang dua kali menjabat menteri di zaman Presiden Bung Karno. Juga dikenal sebagai pucuk pimpinan perusahaan minyak Caltex Indonesia.
Julius Tahija juga pendiri Bank Niaga. Pernah jadi pemilik saham Freeport. Juga pemilik pembangkit listrik di Timika yang khusus untuk melistriki tambang Freeport. Ia pernah jadi salah satu dari 9 konglomerat terbesar Indonesia –pada zamannya.
Dokter Sjakon Tahija anak sulung Julius Tahija –dari dua bersaudara. Ia dokter mata lulusan FKUI. Keahliannya: bedah retina.
Sebelum diterapkan di enam daerah itu penyebaran telur Wolbachia pernah dicoba dilakukan secara terbatas di Yogyakarta. Berhasil. Nyamuk aedes aegypti-nya jadi terjangkit Wolbachia semua. Angka demam berdarah turun drastis. Termasuk kematian akibat DB. Efek negatif pun tidak ada.
Sri Sultan Hamengkubuwono X minta agar penyebaran Wolbachia diperluas: ke Sleman dan Bantul. Hasilnya juga nyata.
Sukses Yogyakarta itu sampai ke telinga Menkes Budi Sadikin. Kebetulan menkes kenal baik dengan Prof U-ut, nama panggilan Adi Utarini: sama-sama siswa teladan hanya beda SMA dari Yogyakarta.
BACA JUGA:Dorong Kelanjutan Pembangunan Tol Muara Enim-Bengkulu
BACA JUGA:Indeks Minat Baca di Ogan Ilir Masih Rendah
Prof U-ut pun menjelaskan pelaksanaan program Wolbachia di Yogyakarta itu. Maka menkes memutuskan: melanjutkannya ke daerah-daerah lain yang sangat tinggi kasus DB-nya.
Kemenkes tetap menggandeng pelaksana program yang di Yogyakarta: Yayasan Tahija dan Universitas Gadjah Mada –di bawah tim Prof U-ut.