Maka, dengan memberlakukan hukum fiqih Islam dan hukum adab yang baik dalam waktu bersamaan, akan tercipta hubungan sesama tetangga yang baik dan harmonis.
Di ujung pemaparannya, Ustad Adi Hidayat berpesan, jika ingin menanam tanaman buah, perhatikan dan perkirakan kemungkinan jarak dengan tetangga.
"Yah, kalau menanam dekat dengan tetangga maka siap-siap aja berbagi dengan orang," tegasnya.
Sebaliknya, jika tidak siap berbagi dengan orang, maka pastikan nanti setelah besar dan berbuah tanaman itu tetap berada dalam pekarangan atau lahan Anda.
BACA JUGA:7 Khasiat Buah Mengkudu Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 4 Impian Orang Berbadan Gendut?
BACA JUGA:Makan Buah Srikaya dan Rasakan 6 Khasiatnya Bagi Kesehatan
Terlebih lagi, behubungan dengan tetangga ini jadi perhatian serius dalam Islam.
Sudah sejak sekitar 1.400 tahun lalu Rasulullah SAW menaruh pehatian mengenai tetangga melalui sabdanya:
ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Artinya: Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. (HR Muslim). (*)