KORANENIMEKSPRES.COM - Angkutan batubara menggunakan kereta api (KA) akan terus ditingkatkan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Karena, pengangkutan batubara menggunakan KA dinilai masih lebih efektif dan efesien jika dibanding moda angkutan darat lain.
Ini ditegaskan Vice President Public Relations PTKAI, Anne Purba.
"Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI tetap dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batubara kami," kata Anne dalam siaran pers di akun Facebook milik PT KAI, Kereta Api Kita, 1 Agustus 2024.
BACA JUGA:Anggota Satlantas Atasi Kemacetan di Perlintasaan Rel Kereta Api Simpang Belimbing
BACA JUGA:Kasat Lantas dan Polsuska KAI Turun Tangan Atur Lalin di Perlintasan Rel Kereta Api
Di sektor angkutan batubara, katanya, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2021, KAI mengangkut 38,35 juta ton batubara, pada 2022 sebesar 45,43 juta ton, dan pada 2023 sebesar 51,02 juta ton.
Pada semester I di tahun 2024 ini atau hingga bulan Juni, KAI telah mengangkut 26,28 juta ton batubara.
Dikatakan, PTKAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batubara di Sumatera Bagian Selatan pada 2027 sebesar 84 MTPA (Metric Tones Per Annum) dan sebesar 105 MTPA pada 2030.
BACA JUGA:Dewan Minta Atasi Kemacetan Perlintasan Gelumbang
Pada tahun ini, kapasitas lintas yang ditargetkan adalah 58,4 MTPA.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pengembangan angkutan batubara di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor seperti prasarana dan sarana.
Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat–Kertapati, lintas Prabumulih–Tegineneng, dan lintas Tegineneng–Tarahan.