KORANENIMEKSPRES.COM,---Dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah berhasil menata Kawasan Waterfront City Pangururan di Danau Toba, Sumatera Utara.
Proyek ini memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk memastikan perancangan konstruksi dan pemanfaatan material dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur yang terpadu di setiap KSPN.
"Untuk pariwisata, yang pertama harus diperbaiki adalah infrastrukturnya, kemudian amenities, dan event, baru promosi besar-besaran. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," ujarnya.
Dalam konteks ini, Kementerian PUPR telah menyusun Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Program ini meliputi pembangunan jalan, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk.
Infrastruktur menjadi prioritas utama untuk menarik lebih banyak wisatawan ke kawasan ini.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto, mengungkapkan bahwa penataan kawasan Waterfront City Pangururan dibangun dengan anggaran sebesar Rp161,5 miliar, bersamaan dengan penataan kawasan Panorama Tele.
BACA JUGA:Jalan Desa Kasai Kini Sudah Bisa Dilintasi
Proyek dimulai pada 19 September 2022 dan dijadwalkan selesai pada 23 Januari 2024.
Setelah penataan, Kawasan Waterfront City Pangururan kini tampil dengan wajah baru, dilengkapi berbagai instalasi seni yang memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba. Beberapa instalasi seni tersebut antara lain:
- Patung Boraspati Tano dan Boru Saniang Naga: Menggambarkan kebudayaan Batak.
- Patung Pustaha dan Syair Tao Toba: Mewakili kekayaan literatur lokal.
BACA JUGA:Belajar Sukses dari Perjalanan Karier Vega Darwanti