Karena pupuk dolomit akan berfungsi menetralisir tanah di sekitar batang tanaman sawit dari sisa zat kimia saat masa pemupukan lalu.
BACA JUGA:Apakah Prabumulih Daerah Tertinggi dalam Produksi Sawit di Sumsel?
BACA JUGA:Apakah Prabumulih Daerah Tertinggi dalam Produksi Sawit di Sumsel?
Mengenai dosisnya, untuk usia 6-10 tahun cukup 1 kg per batang dengan jarak pemupukan 1 meter berkeliling dengan ditebar.
Tapi, jika usia tanaman masih di bawah 5 tahun, sebaiknya kurang dari 1 kg per batang.
Masa pemupukan tanaman sawit berikutnya yang mesti dilakukan petani sawit setelah 21 hari kemudian tambahkan lagi dengan pupuk urea.
Mekanisme dan teknis pemupukan sawit sama dengan pemupukan dolomit di atas.
BACA JUGA:2 Kecamatan Penyumbang Sawit Terbesar di Muara Enim
BACA JUGA:3 Daerah di Sumsel Unggul Soal Produksi Sawit
Setelah 21 hari berlalu, lakukan lagi pemupukan tanaman sawit dengan pupuk jenis TSP.
Lalu, masih di puncak musim hujan yang diperkirakan di bulan Desember atau bulan Januari, lakukan lagi pemupukan dengan pupuk jenis KSL.
Jenis pupuk ini sangat baik untuk memperbanyak buah sawit di batang sekaligus berfungsi memperberat kualitas buah sawit.
Dan terakhir, setelah 21 hari sari pemupukan KSL, lakukan pemupukan jenis boraks.
BACA JUGA:Bukan Prabumulih, Ini Daerah Tertinggi dalam Produksi Sawit di Sumsel
BACA JUGA:Ini Daerah Tertinggi dalam Produksi Sawit, Bukan Muara Enim
Pupuk jenis boraks ini akan memacu pertumbuhan bunga dan putik baru.