Mengunjungi Patung Buddha Tidur di Wonokromo Jawa Timur dan Menelusuri Sejarahnya

Rabu 09 Oct 2024 - 09:27 WIB
Reporter : Sigit
Editor : Febi Friansyah

Selain itu, di sekitar Patung Buddha Tidur terdapat relief yang menceritakan kisah-kisah kehidupan Buddha, sehingga pengunjung dapat lebih memahami filosofi ajaran Buddha sambil menikmati keindahan visual yang disajikan.

Patung Buddha Tidur di Wonokromo ini juga sering dibandingkan dengan patung serupa yang ada di negara-negara seperti Thailand dan Myanmar. 

BACA JUGA:Masjid Abdul Kadim Berkubah Emas dengan Icon Kursi Patah Jadi Wisata Religi di Muba

BACA JUGA:Masjid Istiqlal Jakarta Destinasi Wisata Religi yang Sejuk dan Nyaman

Meski ukurannya tidak sebesar patung-patung Buddha di negara tersebut, namun patung ini tetap menjadi salah satu ikon penting bagi umat Buddha di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

2. Sejarah Singkat Patung Buddha Tidur

Patung Buddha Tidur ini diresmikan pada tahun 1989 dan dibangun sebagai bagian dari pengembangan Vihara Maha Vihara Mojopahit yang berdiri di kawasan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 

Vihara ini memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara dengan pengaruh Buddha yang cukup kuat pada masa itu. 

Pembangunan patung ini adalah wujud penghormatan kepada ajaran Buddha yang berkembang di Indonesia sejak berabad-abad lalu.

BACA JUGA:Santerra De Laponte: Destinasi Wisata Taman Bunga yang Menakjubkan di Pujon, Malang

BACA JUGA:Keindahan Pantai Tanjung Meriam: Wisata Indah dengan Formasi Batu Granit di Belitung Timur

Awalnya, tujuan utama pembangunan patung ini adalah untuk keperluan meditasi dan ritual umat Buddha. 

Namun, seiring dengan berkembangnya waktu, patung ini menjadi daya tarik wisata religi yang mengundang berbagai kalangan untuk datang, baik untuk beribadah, belajar tentang ajaran Buddha, maupun hanya sekadar berfoto dan menikmati ketenangan suasana di sekitar vihara.

3. Makna Filosofis Patung Buddha Tidur

Patung Buddha dalam posisi tidur memiliki makna yang mendalam dalam ajaran agama Buddha. 

Posisi berbaring melambangkan saat-saat terakhir kehidupan Buddha Gautama sebelum mencapai nirwana. 

Kategori :