Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) H Rinaldo SSTP Msi mengatakan sesuai dengan arahan Republik Indonesia pada rapat terbatas yaitu, tanggal 28 Januari 2021 diletakkan target pusat dalam penurunan stunting adalah sebesar 14% di tahun 2024 melalui pendekatan keluarga. " Untuk Kabupaten Muara Enim ditargetkan sebesar 17,59% di 2024," ungkapnya.
Untuk itu, lanjut pria yang akrap disapa Aldo ini, pemerintah Kabupaten Muara telah membentuk tim pendamping keluarga sebanyak 467 tim yang berada di 256 desa kelurahan. Di mana satu tim terdiri dari 3 orang yaitu bidan desa kader PKK desa dan kader KB yang bertugas 1.400 personil.
"Pada tahun 2021, angka stunting Kabupaten Muara Enim sebesar 29,7%, tahun 2022 turun menjadi 22,8% berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGl), target Kabupaten Muara Enim tahun 2023 sebesar 21,94%. Kemudian target Kabupaten Muara Enim tahun 2024 penurunan angka stunting pada angka 17,59%", terang Aldo.
Dalam kesempatan itu juga, diberikan penghargaan kepada Kecamatan yang dinilai aktif dalam merealisasikan program pencegahan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muara Enim dan juga pemberian hadiah kepada Kader pembangunan usaha peningkatan pendapatan keluarga sebanyak 16 kelompok di Kecematan Muara Enim Lawang Kidul dan Gunung Megang.
Turut dihadiri rapat koordinasi sejumlah 200 orang diantaranya, unsur Forkopimda Kabupaten Muara Enim atau yang mewakili, Kepala OPD Lingkup Pemkab Muara Enim atau yang diwakili, Camat se-Kabupaten Muara Enim, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Tim Percepatan Stunting di tingkat Kecamatan Desa dan Kelurahan, Kepala Puskesmas, Perguruan Tinggi, Para Pimpinan BUMN/BUMD/BUMS dalam wilayah Kabupaten Muara Enim, Tim Penggerak PKK dan tamu undangan lainnya. (ozi)