Itulah sebabnya orang yang sudah dikemo dan sudah dinyatakan bersih kadang masih muncul lagi kankernya.
Di lab SCCR, Prof Agung bisa melihat ''tentara'' yang dihasilkan obat kemo itu. Ketika mendekati anak-anak kanker ''tentara'' itu membesar. Lalu mampu memakan sel-sel anak kanker yang ukurannya lebih kecil.
''Tapi begitu mendekati sel induk kanker, tentara-tentara kemo itu mengempis. Tidak mampu memakan sel induk kanker,'' katanya.
Prof Agung lahir di Lampung. Orang asli Lampung. Istrinya seorang dokter dari Malang.
Dokter Agung lulusan Undip dan tanggal 14 Desember nanti meraih guru besar dari Universitas Sultan Agung.
Awalnya saya tidak percaya ada dokter senekat dr Agung. Hanya mau melakukan riset. Dia mencintai riset. Secara mandiri pula.
Prof Agung termasuk ahli yang anti terapi kemo. Tapi sebelum menemukan penggantinya ia tidak mau menunjukkan sikap antinya.
Yang ditemukan di Tiongkok itu adalah obat kanker tanpa disertai kemo.