BACA JUGA:Balita Stunting di Lawang Kidul Mendapat Bantuan Makan Sehat Dua Kali Sehari dari Pama
BACA JUGA:Bukit Asam (PTBA) Unit Dermaga Kertapati Gelar Pengobatan Gratis dan Penanganan Stunting
Dua ahli dari SEAMEO RECFON memberikan materi terkait kesehatan dan gizi, sementara dua lainnya dari SEAMEO CECCEP menyampaikan sesi parenting sebagai bagian dari upaya preventif.
Materi yang disampaikan dirancang untuk memberdayakan tenaga pendidik agar mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Penanggung jawab kegiatan, Dian Wulandari, S.Pd., menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga menanamkan empati dan kepekaan sosial bagi peserta.
"Kami berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menginspirasi kesadaran sosial di lingkungannya," ujarnya.
BACA JUGA:Kabupaten Muara Enim Raih Penghargaan Penanganan Stunting Terbaik Tahun 2024
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim berharap kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi dalam menciptakan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas.
Stunting bukan sekadar angka statistik, melainkan tantangan besar yang menyangkut masa depan bangsa.
Melalui kegiatan ToT Anakku Sehat, Anakku Cerdas, Kabupaten Muara Enim menegaskan posisinya sebagai daerah yang proaktif dalam memerangi stunting.
Dengan pendekatan yang melibatkan berbagai pihak, program ini menjadi langkah nyata dalam membangun generasi emas Indonesia.
BACA JUGA:Muara Enim Raih Insentif Rp6,3 Miliar Berkat Keberhasilan Turunkan Stunting
BACA JUGA:Sinergi Bukit Asam (PTBA) dan Pemkab Muara Enim Mencegah Stunting
Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan mampu menciptakan dampak yang lebih luas, menjadikan Kabupaten Muara Enim sebagai teladan dalam inovasi pencegahan stunting di Indonesia.