Menteri Desa Yandri Susanto mengungkapkan pentingnya kerja sama ini untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat desa.
Menurutnya, saat ini banyak desa yang menghadapi berbagai persoalan sosial, seperti keterlibatan masyarakat dalam judi online, kenakalan remaja, serta kurangnya aktivitas keagamaan.
“Kami temui ada desa-desa yang rumah ibadahnya kosong, kehidupan keberagamaannya tidak berjalan semestinya,” ungkapnya.
Yandri berharap kolaborasi dengan Kemenag dapat membantu membangun jiwa dan karakter masyarakat desa tanpa memandang latar belakang agama maupun budaya.
“Kami ingin desa-desa itu, apa pun agamanya, apa pun warna kulitnya, bisa kita bangun secara holistik,” tegasnya.
Selain itu, Yandri juga menyoroti peran masyarakat desa sebagai bagian penting dari stakeholder Kemenag.
Sebagian besar jemaah haji berasal dari desa, dan madrasah maupun pesantren juga banyak berlokasi di pedesaan.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat desa adalah mitra penting dalam pelayanan Kemenag,” tambah Yandri.
BACA JUGA:Daftar Pemenang Anugerah GTK Madrasah Kemenag 2024, Yuk Lihat!
Kolaborasi antara Kemenag dan Kemendes PDTT diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat desa.
Dengan menggabungkan kekuatan masing-masing, keduanya berkomitmen untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan masyarakat desa.
“Pemberdayaan masyarakat desa bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan manusia yang berkualitas. Kolaborasi ini adalah langkah awal menuju perubahan besar bagi desa-desa di Indonesia,” tutup Menag Nasaruddin.