Dalam upacara tersebut, kesenian rakyat seperti pertunjukan kuda lumping turut memeriahkan suasana hingga pukul 15.00 WIB, menambah daya tarik acara bagi masyarakat setempat.
Tradisi Peleton Beranting dilaksanakan dengan rute dari CP 3 Etape 1 di Panang Jaya menuju CP 1 Etape 2. Tradisi ini bertujuan untuk memupuk jiwa korsa, kebanggaan korps, solidaritas, serta kemanunggalan antara TNI dan rakyat.
Semangat patriotisme yang terkandung dalam tradisi ini mencerminkan komitmen TNI untuk selalu bersama rakyat dalam berbagai situasi.
“Kegiatan ini memiliki nilai penting untuk menanamkan semangat patriotisme dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Tradisi ini juga mempertegas identitas prajurit Infanteri sebagai pasukan yang mampu menghadapi segala medan dengan mobilitas jalan kaki,” ungkap Danramil 404-04/Gunung Megang Kapten Inf Akhri Jawandi.
Puncak acara ditandai dengan keberangkatan peleton beranting yang berjalan dengan penuh semangat.
Para prajurit menunjukkan kekompakan dan dedikasi mereka dalam melaksanakan tradisi yang menjadi simbol kebanggaan Korps Infanteri.
Dukungan dari masyarakat sepanjang rute memberikan semangat tambahan bagi para prajurit.
Kesuksesan kegiatan Hari Juang Infanteri Ke-76 ini tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara TNI, pemerintah desa, dan masyarakat.
BACA JUGA:Peringatan HUT ke-79 TNI di Kodam II/Sriwijaya: Mengawal Indonesia Maju Bersama Rakyat
Kerja sama yang solid menciptakan suasana yang aman dan kondusif, memastikan setiap rangkaian acara berjalan lancar.
Momen ini menjadi bukti nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat, yang terus diperkuat melalui berbagai kegiatan positif.
Hari Juang Infanteri Ke-76 tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk semakin menghargai jasa TNI dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini berhasil menciptakan hubungan harmonis yang diharapkan terus berlanjut di masa mendatang.