2. Peningkatan kompetensi profesional dan kesejahteraan guru.
3. Pembentukan lingkungan sosial-budaya yang mendukung proses belajar.
4. Pengembangan metode pembelajaran adaptif yang relevan dan bermakna.
5. Pendidikan inklusif yang fokus pada pengembangan talenta unggul.
Country Head Tanoto Foundation, Inge Kusuma, menekankan bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia memerlukan kolaborasi lintas sektor yang solid.
“Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, lembaga filantropi, dan media adalah pendekatan komprehensif yang harus diterapkan. Setiap pihak memiliki kompetensi unik yang saling melengkapi, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan pendidikan,” jelasnya.
Beberapa inisiatif pendidikan dasar yang diperkenalkan Tanoto Foundation mencakup:
• Penyusunan rencana kerja berbasis data di BBPMP Jawa Tengah.
BACA JUGA:BRI Bisa Cairkan Bantuan Pendidikan Tunai PIP
• Pengembangan sistem pemantauan digital di Kabupaten Dumai dan Siak.
• Bantuan teknis kebijakan literasi dan numerasi di Pematangsiantar, Dumai, dan Batanghari.
Selain itu, Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, menyoroti bahwa pendidikan berkualitas adalah landasan peradaban bangsa.
Ia menambahkan bahwa inisiatif global seperti A New Social Contract for Education dari UNESCO memberikan inspirasi bagi Indonesia untuk memastikan relevansi pendidikan di tengah tantangan masa depan.
Melalui forum ini, diharapkan tercipta langkah-langkah konkret yang dapat mendorong pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.