KORANENIMEKSPRES.COM - Bekasam merupakan salah satu produk fermentasi ikan tradisional yang banyak dikenal oleh masyarakat Sumatera Selatan dapat menggugah selera makan.
Ikan yang dapat diolah menjadi bekasam adalah ikan air tawar seperti lele, ikan gabus, ikan nila, ikan mas, ikan wader, dan mujair.
Bekasam dibuat sebagai salah satu untuk mengawetkan ikan pada saat musim panen.
Banyaknya jumlah ikan dan belum tersedianya fasilitas untuk mengawetkan makanan pada suhu rendah, membuat masyarakat mencoba berbagai cara pengolahan ikan agar ikan tidak terancam busuk.
BACA JUGA:Rasanya Juara! Ini 3 Tempat Makan Bakso Terhits di Kota Palembang yang Wajib Kamu Coba
Fermentasi pada bekasam dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan fermentasi alami/spontan.
Proses fermentasi tidak hanya dilakukan dengan menambahkan garam pada bahan, melainkan dilakukan pula penambahan nasi sebagai sumber karbohidrat untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Hasil fermentasi inilah yang akan memberikan rasa dan aroma khas bekasam.
Sebelum dikonsumsi, bekasam dimasak terlebih dahulu dan kemudian disantap sebagai lauk untuk menyantap nasi.
BACA JUGA:Dodol Makanan Ringan Menyehatkan
Mengenai proses pembuatannya secara tradisional diawali dengan pembersihan ikan dari sisik dan isi perut, kemudian dilakukan pencucian ikan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan darah apabila masih ada yang menempel.
Kemudian ditempatkan dalam toples dan dicampur dengan garam serta nasi.
Selanjutnya toples ditutup dan disesuaikan agar rongga udara antara tutup dengan ikan yang akan difermentasi hanya tersisa sedikit rongga saja.
Hal ini disebabkan bakteri asam laktat yang diharapkan memfermentasi ikan dapat tumbuh pada kondisi sedikit oksigen.
BACA JUGA:Selain Menambah Nafsu, Makan Petai Mengandung Beragam Manfaat Untuk Kesehatan