BACA JUGA:Dengan 15 Proyek Strategis Nasional Sumsel Era Baru di Depan Mata
Tantangan Ekonomi 2025
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi, Aviliani, menyoroti berbagai tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia pada 2025.
Salah satu tantangan utama adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang kini berada di level Rp16.000 per dolar AS.
Menurutnya, paket stimulus ekonomi dari Amerika Serikat dan China dapat menarik investasi asing ke kedua negara tersebut, yang pada akhirnya berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
Aviliani juga mencatat tantangan lain, seperti pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) dan Federal Reserve (Fed Funds Rate).
BACA JUGA:Sumsel Era Baru dengan 15 Proyek Strategis Nasional
Jika rupiah terus melemah, BI-Rate kemungkinan besar akan naik untuk menahan arus modal keluar.
“Pengusaha perlu cermat dalam menyikapi suku bunga tinggi dan mencari solusi investasi yang sesuai,” ujarnya.
Di sisi lain, kenaikan upah dan pemberlakuan tarif PPN 12% per 1 Januari 2025 juga menjadi tantangan yang harus diantisipasi pelaku industri.
“Dampak kenaikan ini terhadap biaya operasional perlu dihitung secara cermat agar tidak mengganggu efisiensi usaha,” tambahnya.
BACA JUGA:Puluhan Triliun di 15 Proyek Strategis Nasional Hantarkan Sumsel Era Baru
Pelajaran dari Masa Lalu
Ketua Komtap Kajian Sektoral dan Pelaku Industri Kadin Indonesia, David E. Sumual, menekankan pentingnya belajar dari pengalaman masa lalu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Ia mengingatkan agar pemerintah menghindari kesalahan seperti yang terjadi pada Yunani pada 2010, ketika negara tersebut mengalami gagal bayar akibat utang publik yang melampaui batas.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya efisiensi investasi, dengan menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia ke level 4, seperti yang berhasil dilakukan India dan Vietnam.