Langkah Sumsel Menjawab Ketergantungan Energi Fosil: Net Zero Emission 2060

Rabu 08 Jan 2025 - 07:48 WIB
Reporter : Azhar
Editor : Sherly

Salah satu proyek kunci adalah pembangunan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung, yang kini menjadi urat nadi transportasi di Sumsel.

Selain mempercepat distribusi barang dan jasa, jalan tol ini membuka peluang investasi baru di sektor industri dan perdagangan.  

BACA JUGA:Bagaimana Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumsel Mengubah Tantangan Energi?

BACA JUGA:Menangani Ketimpangan Ekonomi di Sumsel: Bisakah Kawasan Industri Ramah Lingkungan Menjadi Kunci?

Selain itu, Pelabuhan Modern Palembang menjadi gerbang utama untuk menembus pasar global.

Dengan desain modern, pelabuhan ini mendukung ekspor komoditas unggulan seperti karet, kopi, dan batu bara, sekaligus memperluas pasar produk manufaktur lokal.  

Kilang Hijau RU III Plaju: Simbol Perubahan

Di bidang energi, Kilang Hijau RU III Plaju menjadi langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon. Kilang ini memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, menjadikannya pusat perhatian sebagai solusi atas polusi dari bahan bakar fosil.  

BACA JUGA:PSN Menghantarkan Sumsel ke Era Baru dengan Lompatan Besar Menuju Revolusi Ekonomi

BACA JUGA:Mengubah Limbah Kota Menjadi Energi: Apa Langkah Inovatif Palembang?

Tidak berhenti di situ, proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim menghadirkan teknologi inovatif yang mampu mengolah batu bara menjadi bahan bakar bersih.

Langkah ini memperkuat komitmen Sumsel terhadap energi terbarukan.  

Limbah Kota Jadi Energi Baru

Inovasi lainnya terlihat pada pengolahan limbah kota di Palembang yang diubah menjadi sumber energi terbarukan.

Teknologi ini tak hanya membantu mengurangi jumlah limbah, tetapi juga menghadirkan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan.  

BACA JUGA:Wajah Sumsel Dipoles Proyek Puluhan Triliunan: Menjelma Pusat Bisnis Baru di Indonesia

Kategori :