3. Menggunakan alat berat seperti excavator serta Multi Tie Tamper (MTT) guna mempercepat pemeliharaan jalur rel agar tetap dalam kondisi optimal.
4. Membangun dinding penahan tanah (DPT) menggunakan konstruksi bronjong guna mengurangi risiko longsor dan amblas di titik rawan.
5. Berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk pemerintah daerah serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna memperoleh pembaruan informasi terkait perkembangan cuaca.
Dalam menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu, KAI Divre III Palembang berupaya menjaga operasional tetap aman melalui pengawasan dan mitigasi yang terus diperbarui.
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru Tiket Kereta Api Ekonomi di Muara Enim Ludes Terjual
Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan perjalanan kereta api tetap berjalan lancar dan dapat diandalkan oleh masyarakat.
“Kami terus melakukan langkah-langkah antisipasi dan pemantauan pada daerah rawan bencana, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem agar perjalanan kereta api tetap selamat, aman, dan lancar,” ujar Aida Suryanti.
Dengan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan, diharapkan dampak cuaca ekstrem terhadap jalur KA dapat diminimalkan, serta layanan transportasi kereta api tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat.