Redam Dualisme, Rahman Fadhli Tegaskan KNPI Muara Enim Tetap Satu Komando
Kisruh dualisme kepemimpinan yang belakangan mencuat di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Muara Enim . foto:Sigit--
Kongres KNPI tahun 2018 di Bogor kemudian melahirkan ketua baru, Haris Pertama, SH. Sementara di Muara Enim, estafet kepemimpinan berjalan dari H. Adriansyah, SE (2014–2017) hingga Musda kembali digelar dan melahirkan kepengurusan baru periode 2024–2027.
“Semua tahapan sudah sesuai mekanisme.
BACA JUGA:8 Proyek Super Besar Bikin Sumsel Melesat: Jalan Tol Jadi Penggerak Utama!
BACA JUGA:15 Proyek Raksasa Siap Ubah Wajah Sumsel: Jalan Tol, Pelabuhan & Industri Melonjak!
Tidak ada proses yang bertentangan dengan aturan organisasi,” tegas Rahman.
Rahman mengungkapkan, sebelum isu dualisme merebak, KNPI Muara Enim bahkan telah menggelar pertemuan besar bersama para senior KNPI di sekretariat pada Mei 2025.
Pertemuan itu turut dihadiri Staf Khusus Bupati Bidang Kepemudaan, Ahmad Mujtaba, SE, S.Th.I, untuk menyepakati bahwa KNPI Muara Enim tetap satu wadah, tidak terpecah menjadi dua kubu.
“Saya berharap para senior yang saya hormati tetap menjadi penyejuk organisasi ini.
BACA JUGA:8 Penyebab Utama Tanah Longsor
BACA JUGA:Wiraswasta Jadi Pengedar Sabu Dibekuk Polisi
Jangan kita pecah belah kepemudaan hanya karena kepentingan pribadi,” ucapnya.
Rahman juga mengajak seluruh pemuda dari berbagai latar, komunitas, dan organisasi untuk kembali menata barisan.
Ia menekankan bahwa energi pemuda semestinya diarahkan untuk mendukung visi-misi pembangunan Kabupaten Muara Enim di bawah kepemimpinan Bupati H. Edison, S.H., M.Hum., dan Wakil Bupati Ir. Hj. Sumarni, M.Si.
“Pemuda harus berada di garda depan mendukung pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, layanan kesehatan yang semakin baik, dan kesiapan SDM menghadapi era digital modern,” ujarnya.