Ekspor Nasional Akan Diguncang Pelabuhan Baru di Sumsel: Mega Proyek Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu mega proyek percepat pertumbuhan ekonomi adalah proyek pelabuhan baru di Sumsel yang siap guncang ekspor nasional. Foto: kolase/meta ai--
KORANENIMEKSPRES.COM — Salah satu mega proyek percepat pertumbuhan ekonomi adalah proyek pelabuhan baru di Sumsel yang siap guncang ekspor nasional.
Proyek pelabuhan di atas lahan 103 hektar ini berada di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin.
Posisi pelabuhan yang tembus ke Selat Bangka dan Selat Malaka menjadikannya strategis menembus pasar ekspor dunia.
Eksistensinya diharap makin memperkuat pelabuhan top di Indonesia yang sudah ada seperti Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru Sumsel Siap Guncang Ekspor Nasional: Mega Proyek yang Ubah Peta Ekonomi RI
Sumatera Selatan bersiap memainkan peran baru dalam perekonomian nasional melalui pembangunan pelabuhan modern yang digadang menjadi pusat logistik kelas internasional.
Pelabuhan ini dibangun di atas lahan 59,95 hektare yang telah resmi berstatus HPL sejak Agustus 2025, memastikan proses konstruksi tidak lagi terkendala urusan tanah.
Sejumlah perusahaan besar ikut terlibat, mulai dari PT Pertamina (Persero) hingga PT Samudra Pasai Indonesia, berkolaborasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Provinsi Sumsel. Proyek yang mulai digodok sejak 2021 ini berlokasi di Tanjung Carat, Banyuasin—sekitar 75 kilometer dari Palembang.
Pelabuhan baru tersebut dijadwalkan mulai dibangun pada 2026 dan ditargetkan rampung pada 2031.
BACA JUGA:Pelabuhan Tanjung Carat jadi Simbol Kemajuan Penggerak Ekonomi Nasional
Jika sesuai rencana, infrastruktur ini akan menjadi salah satu titik tumpu ekspor–impor nasional, terutama untuk komoditas unggulan Sumsel seperti batu bara, migas, sawit, karet, hingga kopi.
Transformasi ini bukan sekadar pengembangan fasilitas bongkar muat, melainkan langkah besar membangun pusat perdagangan yang terhubung dengan rantai pasok global.
Pelabuhan modern ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi ekspor, mempercepat konektivitas logistik, dan memangkas biaya distribusi industri.
Fasilitas pelabuhan digarap dengan teknologi mutakhir agar komoditas lokal dapat bergerak lebih cepat menuju pasar internasional. Hal ini diharapkan membuat harga jual lebih kompetitif sekaligus memperluas jangkauan manufaktur Indonesia.