Jajaki Konservasi Surili di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)

Surili (presbytis comate), primata endemik Indonesia. Surili termasuk salah satu spesies yang sangat terancam punah menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature), dan dilindungi di Indonesia.--

KORANENIMEKSPRES.COM – Berpenampilan khas dengan bulu tubuh lebat berwarna coklat kemerahan atau abu-abu kehitaman.

Sepintas, hewan ini terlihat seperti monyet kecil, karena karakteristik tubuhnya yang mungil dan keunikan wajah yang dipenuhi bulu halus berwarna putih atau krem di sekitar mata dan ekor panjang.

Ditambah lagi, satwa ini mahir bergerak dengan lincah, menjaga keseimbangan saat berjalan dan melompat di pepohonan tinggi. Namanya Surili atau presbytis comate, salah satu primata endemik Indonesia.

Terlepas dari gerak gesitnya, surili dikenal sangat sensitif terhadap gangguan di lingkungan tempat tinggal mereka.

BACA JUGA:Produksi LPG Pertamina EP Prabumulih Naik 33% Dukung Pemenuhan Kebutuhan LPG Nasional

Saat ini, populasi surili diperkirakan sangat terbatas dan terus menurun akibat kerusakan habitat, perburuan ilegal, dan faktor lainnya. 

Berdasarkan data dari berbagai sumber konservasi, diperkirakan populasi surili di alam liar kurang dari 1.000 ekor. Kehidupan keseharian surili sulit diketahui karena mereka hidup di bagian hutan yang terpencil dan sulit dijangkau, serta cenderung menghindari manusia.

Karena itu, surili dikategorikan sebagai salah satu spesies yang sangat terancam punah menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature), dan dilindungi di Indonesia. 

Upaya konservasi, termasuk perlindungan habitat dan pengawasan terhadap perdagangan ilegal, sangat penting untuk mencegah mereka punah.

Memahami kerentanan yang mengancam eksistensi satwa langka ini, PT Pertamina EP Tambun Field dari Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, turut mengambil peran dalam pelestarian lingkungan dengan melakukan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada Februari lalu.

Kunjungan ini menjadi langkah awal kerja sama dalam program Konservasi Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dengan fokus pada surili.

BACA JUGA:Berdayakan Petani Milenial, Penghargaan Pertamina EP Raih ISDA

Senior Manager Pertamina EP Tambun Field, Totok Parafianto, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan memulai kerja sama yang baik dengan Balai Besar TNGGP. "Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar," kata Totok.

Kepala Balai Besar TNGGP, Adi Nurhadi, menyambut baik niat baik dari Pertamina EP Tambun Field. "Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini, kita bisa bersinergi melindungi populasi dan habitat surili di TNGGP," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan