Kreasi Jumputan Emak-emak Motif Khas Muara Enim, Bikin Orang Jepang Jatuh Cinta!

Persatuan Isteri Karyawan (PIK) PT TeL tengah membuat kain jumputan.--

BACA JUGA:Menjelajah Sumsel: Keindahan Alam, Budaya, dan Instagramable

Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, PT TeL tidak hanya memberikan bantuan awal, tetapi juga secara rutin melakukan pembinaan dan monitoring.

Setiap satu atau dua bulan sekali, tim CSR PT TeL datang ke kolam untuk memberikan pendampingan. Serta memastikan perkembangan usaha Mendriadi berjalan optimal.

"Ya, setiap satu atau dua bulan sekali tim CSR TeL datang ke kolam untuk memonitoring ternak ikan saya. Alhamdulillah, dari ternak ikan ini hasilnya cukuplah untuk menambah penghasilan keluarga,"ucap Mendriadi yang sehari-hari bekerja di tambang ini.

Keberhasilan Mendriadi membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat dan inovasi dalam usaha, budidaya ikan air tawar bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. 

BACA JUGA:Di bawah Kaki Bukit Barisan, Diketinggian 1.200 Mdpl. Ini Desa Wisata Kaya Adat dan Budaya di Pagaralam

Dua kelompok masyarakat di atas, adalah bukti kehadiran PT TeL bisa membawa manfaat bagi masyarakat, khusus dalam pemberdayaan ekonomi.

PT TeL dan Tanggungjawab Sosial

Sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Kabupaten Muara Enim, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat dilingkungan perusahaan melalui program Carporate Social Responsibility (CSR) dan Pemberdayaan Masyarakat, guna mendukung kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Terpisah, Manager CSR PT TeL Pulp and Paper, Hannah Nirwana melalui Exsternal Relation Kurnia Angraini menerangkan dalam program CSR, PT Tel Pulp and Paper menerapkan empat pilar program yang meliputi program pemberdayaan ekonomi, pengembagan kafasitas, infrastruktur dan donasi.

Salahsatu program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan PT TeL yakni pembuatan kain jumputan yang dilakukan Ibu-ibu sekitar perusahaan. Di mana sejak awal 2024 lalu, PT TeL memberdayakan Ibu-ibu Desa Banuayu, Desa Gerinam, Desa Muara Niru, Desa Tanjung Menang, Desa Tebat Agung, serta kelompok Ibu-ibu Persatuan Isteri Karyawan (PIK) untuk membuat kain jumputan.

"Ibu-ibu ini kita beri pelatihan cara membuat kain jumputan, mulai dari dibantu bahan, cara melukis, pewarnaan, desain, hingga menjadikan sebuah kain jumputan yang bagus dan layak jual," papar Kurnia Angraini saat dibincangi Enim Ekspres.

BACA JUGA:Pesona Pulau Sumatera: Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya yang Memukau

Wanita berkacamata yang biasa diakrap disapa Nia ini, menjelaskan setelah mendapatkan pelatihan hasil kain jumputan sangat bagus dan menarik seperti yang dibuat Ibu-Ibu PIK dan kelompok Jumputan desa lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan