Mengungkap Misteri Cikasur: Mega Proyek Belanda yang Gagal di Gunung Argopuro

Gunung Argopuro, yang membentang di perbatasan Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Bondowoso, tidak hanya menawarkan jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa tetapi juga menyimpan sejarah misterius.--

KORANENIMEKSPRES.COM,---Gunung Argopuro, yang membentang di perbatasan Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Bondowoso, tidak hanya menawarkan jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa tetapi juga menyimpan sejarah misterius.

Salah satu tempat yang menarik perhatian di gunung ini adalah Sabana Cikasur, yang ternyata menyimpan kisah besar dari masa kolonial Belanda.  

Menurut catatan sejarah, kawasan Cikasur semula dikenal sebagai Sikasur, berasal dari bahasa lokal yang berarti "mirip kasur" karena vegetasi sabananya yang luas dan empuk.

Namun, siapa sangka tempat ini pernah menjadi lokasi mega proyek Belanda pada awal abad ke-20?  

BACA JUGA:Gunung Dempo dan Danau Ranau: Wisata Sejuk di Sumsel yang Bikin Betah Liburan!

Pada tahun 1800-an, seorang botanis asal Jerman yang menjadi warga negara Belanda, Franz Wilhelm Junghuhn, melakukan ekspedisi ke Argopuro berdasarkan catatan dari Heinrich Zolingger, seorang penjelajah asal Swiss.

Dari hasil penelitiannya, Junghuhn mendokumentasikan kondisi udara di Cikasur yang sangat baik, bahkan dianggap mendekati sempurna untuk kesehatan.  

Laporan Junghuhn menarik perhatian pemerintah Belanda, yang pada awal 1900-an merancang proyek besar di kawasan ini.

Cikasur direncanakan menjadi pusat pembangunan stasiun kereta, sanatorium (pusat kesehatan), serta kawasan wisata elit bagi warga Belanda. Proyek ini bahkan sempat dipublikasikan di surat kabar Belanda untuk menarik investor.  

BACA JUGA: Jajaki Konservasi Surili di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)

Pada tahun 1907, proyek ini mendapat persetujuan dan investasi, namun akhirnya gagal dieksekusi.

Baru pada tahun 1916, seorang juragan kopi Belanda bernama Ledeboer menyewa Cikasur untuk mengembangkan konservasi rusa, yang populasinya saat itu mulai menurun akibat perburuan liar.

Ledeboer bahkan membangun landasan pesawat pribadi di Cikasur untuk mempermudah akses ke tempat tersebut. 

Selain sejarah kolonialnya, Cikasur juga erat dengan legenda Dewi Rengganis, seorang putri dari Kerajaan Majapahit yang diyakini bertapa di Puncak Rengganis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan