Idul Fitri, Momen Kemenangan atau Rutinitas Tahunan?

Ramadan telah berlalu, Syawal pun tiba. Seiring gema takbir yang menggema, umat Muslim merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Namun, sebuah pertanyaan besar muncul: Apakah kita benar-benar kembali suci, atau hanya sekadar merayakan tradisi tahunan t--

KORANENIMEKSPRES.COM,---Ramadan telah berlalu, Syawal pun tiba. Seiring gema takbir yang menggema, umat Muslim merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita.

Namun, sebuah pertanyaan besar muncul: Apakah kita benar-benar kembali suci, atau hanya sekadar merayakan tradisi tahunan tanpa makna? 

Jika kita melihat lebih dalam, Idul Fitri bukan hanya soal pakaian baru, hidangan lezat, dan angpao Lebaran. Lebih dari itu, Idul Fitri adalah momentum kembali ke fitrah, kembali ke kesucian, kembali menjadi pribadi yang lebih baik.  

Tapi kenyataannya, banyak dari kita yang justru kembali ke kebiasaan lama setelah Ramadan.

BACA JUGA:Lebaran 2025: Tren Baru Perayaan Idul Fitri, Dari THR Digital Hingga Mudik Virtual!

Seakan-akan "kesucian" hanya berlaku satu hari, lalu kembali ke pola hidup yang sama sebelum puasa. Lantas, bagaimana cara memahami makna Idul Fitri yang sejati?  

Makna Idul Fitri: Kembali ke Kesucian yang Hakiki 

Secara bahasa, Idul Fitri berarti kembali ke fitrah atau kembali ke keadaan suci. Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab, kesucian memiliki tiga makna:  

Indah:Menjalani hidup dengan penuh keindahan dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan.  

Baik:Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan berbuat baik kepada sesama.  

BACA JUGA:Tata Cara Sholat Idul Fitri yang Benar: Panduan Praktis dan Doa Lengkap!

Benar: Berpegang teguh pada kebenaran dan menjauhi segala bentuk kebatilan.  

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:  

*"Ad-Din al-Mu'amalah" (Agama adalah interaksi yang baik dengan sesama).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan