Misteri Megalith Besemah: Peradaban Ribuan Tahun di Lahat yang Kalahkan Piramida Mesir?

Jejak peradaban ribuan tahun di Bukit Besemah Lahat ini menyimpan rahasia yang lebih tua dari sejarah!--

KORANENIMEKSPRES.COM,----Megalith Besemah: Jejak Peradaban Ribuan Tahun yang Menggemparkan Dunia Arkeologi di Lahat, Sumsel.

Di balik keindahan alam pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menyimpan rahasia besar yang belum banyak dikenal dunia: Megalith Besemah, salah satu kompleks situs megalitik tertua dan terbesar di Indonesia. Terletak di dataran tinggi Bukit Besemah, sekitar 262 km dari Kota Palembang, situs ini menjadi bukti nyata bahwa wilayah Sumatera pernah menjadi pusat peradaban kuno yang sangat maju.

 Bukti Peradaban yang Lebih Tua dari Prasasti?

Kompleks Megalith Besemah terdiri dari ratusan struktur batu besar: mulai dari menhir (batu tegak), dolmen (batu meja), hingga arca manusia dan binatang yang terpahat dengan detail luar biasa. Para ahli memperkirakan usia situs ini mencapai ribuan tahun, bahkan mungkin lebih tua dari peninggalan Hindu-Buddha di Jawa. Salah satu situs paling terkenal adalah Bukit Siguntang, yang selama ini dikenal sebagai pusat kajian budaya megalitik di wilayah Besemah.

Kontroversi Asal Usul: Hindu, atau Lebih Kuno?

Penelitian tentang budaya megalitik Besemah telah dilakukan sejak tahun 1850 oleh L. Ullmann, yang sempat menyatakan bahwa arca-arca tersebut berasal dari zaman Hindu. Namun, teori ini ditentang oleh Van der Hoop (1932), yang meyakini bahwa situs-situs ini jauh lebih tua dan berasal dari masa prasejarah.

Sejak saat itu, kajian budaya Besemah terus berlanjut, dilakukan oleh para arkeolog Indonesia seperti R.P. Soejono, Teguh Asmar, Haris Sukendar, dan Bagyo Prasetyo, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Palembang. Kini, Besemah menjadi salah satu titik fokus penelitian arkeologi nasional dan bahkan internasional.

Fungsi Sosial dan Ritual Megalitik

Situs ini bukan sekadar tumpukan batu purba—banyak dari megalith-nya menampilkan ukiran wajah manusia, binatang, dan simbol-simbol spiritual. Para ahli menduga, batu-batu ini memiliki fungsi sosial, keagamaan, dan ritual, seperti:

- Tempat pemujaan leluhur

- Penanda kekuasaan atau batas wilayah

- Alat upacara keagamaan

- Simbol status sosial masyarakat prasejarah

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Besemah kuno memiliki sistem kepercayaan dan struktur sosial yang kompleks, bahkan jauh sebelum agama resmi masuk ke Nusantara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan