Sumsel Jadi Pusat Energi Hijau: Pabrik Bioavtur dari Kelapa Dibangun di Banyuasin

Wabup Banyuasin Netta Indian beberapa waktu lalu memimpin rapat lokasi pembangunan pabrik pengolahan kelapa menjadi bioavtur oleh perusahaan Jepang, Green Power Development Corporation of Japan (GPDJ). Proyek ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi kom--

KORANENIMEKSPRES.COM— Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, akan menjadi lokasi pembangunan pabrik pengolahan kelapa menjadi bioavtur oleh perusahaan Jepang, Green Power Development Corporation of Japan (GPDJ). Proyek ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi komoditas unggulan daerah dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Investasi Strategis di Sektor Energi Terbarukan

Pembangunan pabrik ini merupakan proyek pertama GPDJ di luar Jepang. Presiden Direktur GPDJ, Sekiya, menyatakan bahwa sejak awal berdiri, perusahaannya fokus pada energi baru terbarukan, termasuk bioavtur. Pemilihan Banyuasin sebagai lokasi proyek didasarkan pada hasil penelitian, survei, dan konsultasi, serta dukungan positif dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Pabrik ini akan mengolah kelapa menjadi Crude Coconut Oil (CCO), yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku bioavtur. Dengan kapasitas produksi sekitar 100 hingga 120 ton per hari, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor energi hijau nasional.

Dukungan Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Pentingnya koordinasi antara Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin dalam mengawal proses administrasi dan finalisasi estimasi pembiayaan. Pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan akses jalan menuju lokasi pabrik, guna memastikan kelancaran proyek sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang telah disusun.

Potensi Ekonomi dan Lingkungan

Proyek ini tidak hanya berpotensi meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa lokal, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, penggunaan kelapa non-standar sebagai bahan baku bioavtur sejalan dengan upaya global dalam mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan. Bahan baku ini telah diakui dan masuk dalam daftar positif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), menandakan kontribusi Indonesia dalam inovasi sumber bahan bakar ramah lingkungan.

Langkah Menuju Hilirisasi Komoditas Unggulan

Pembangunan pabrik bioavtur di Banyuasin merupakan bagian dari strategi hilirisasi komoditas unggulan di Sumatera Selatan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel mencatat bahwa sektor hilirisasi menjadi salah satu sektor potensial untuk investasi pada tahun 2025. Dengan realisasi investasi di Sumsel mencapai Rp70,92 triliun pada tahun 2024, proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan