Jalan Tol Muluskan Perjalanan Sumsel Menuju Pusat Ekonomi Baru Indonesia

Sumsel menuju pusat ekonomi baru Indonesia tak lepas dari keberadaan jalan tol. Foto: kolase/net/enim--
KORANENIMEKSPRES.COM,--- Sumsel menuju pusat ekonomi baru Indonesia tak lepas dari keberadaan jalan tol.
Sejak tahun 2015 hingga 2025, hampir 300 Km jalan tol ada di Provinsi berpenduduk hampir 10 juta jiwa ini.
Yang operasional penuh ada jalan tol Palembang-Inderalaya 22 Km, Simpang Inderalaya-Prabumulih 64 Km, Palembang-Kayuagung 74 Km.
Dan tahun 2026 depan akan operasional lagi Palembang betung sekitar 60 Km.
Keberadaan jalan tol inilah yang melancarkan dan memuluskan sirkulasi orang dan barang, baik dalam Sumsel sendiri maupun dari Pulau Jawa melalui jalan tol trans sumatera (JTTS) yang membentar lebih dari 2.500 Km.
Efeknya terhadap ekonomi tentu saja arus barang menjadi lancar dan mulus sehingga Sumsel diuntungkan dan potensi jadi pusat ekonomi baru.
BACA JUGA:Lihatlah Sumsel Sekarang! Dengan Fokus Utama Jalan Tol Membawa ke Pusat Ekonomi Baru Indonesia
Sumsel jadi pusat ekonomi baru Indonesia berkat fokus utama ke pembangunan jalan tol.
Pembangunan jalan tol pertama di Sumsel Palembang-Inderalaya tahun 2015 dan diresmikan tahun 2017 terbukti memantik pembangunan jalan tol berikutnya secara berkesinambungan.
Jalan tol ruas Palembang-Betung yang ditarget operasional musim mudik lebaran 2026 mendatang diyakini menjadi kunci penyumbang kelancara perputaran ekonomi Sumsel.
Sebab, lebih dari 2.500 Km jalan tol trans sumatera (JTTS) termasuk ruas-ruas di Sumsel menjadikan daerah ini makin strategis dan perlintasan karena berada di tengah Pulau Sumatera.
Sukses fokus di jalan tol ini pula menghantarkan investasi besar-besaran di semua sektor mencapai lebih dari Rp100 triliun.
BACA JUGA:Jalan Tol jadi Fokus Utama, Sumsel Menjadi Pusat Ekonomi Baru di Indonesia
Berdasarkan data Kemenko Bidang Perekonomian RI, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sedang mengalami transformasi besar-besaran melalui 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang saat sedang masuk di Bumi Sriwijaya.