Kemenag Muara Enim Ajak ASN Jadikan Pancasila Kompas Moral dalam Pelayanan Publik

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muara Enim menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025. foto:ist--
MUARAENIM,KORANENIMEKSPRES.COM - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muara Enim menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 dengan penuh khidmat di halaman kantor setempat, Senin 2 Juni 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Muara Enim, H. Abdul Harris Putra, dan diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) serta Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di lingkungan Kemenag.
Mengangkat tema nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, upacara berlangsung dalam suasana penuh semangat kebangsaan.
Sejak pagi, peserta upacara terlihat antusias dan tertib mengikuti rangkaian kegiatan yang diawali dengan penghormatan bendera Merah Putih dan diiringi lagu Indonesia Raya. Pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Panca Prasetya Korpri, serta Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama turut menyemarakkan upacara tersebut.
BACA JUGA:44 Peserta Ikuti SKTT PPPK Kemenag Muara Enim Tahap II
BACA JUGA:Kakan Kemenag Muara Enim Tekankan Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS Madrasah
Dalam amanatnya, H. Abdul Harris Putra menekankan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen penting untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur bangsa.
Ia menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh ASN agar menjadikan Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.
“Pancasila harus menjadi kompas moral dalam setiap langkah kita.
Baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam membina umat, maupun dalam menjaga harmoni kehidupan berbangsa,” tegas Harris.
BACA JUGA:Kemenag Evaluasi Dana BOS Madrasah se-Semende Raya
BACA JUGA:Kemenag Pastikan Kesiapan Layanan Haji di Armuzna, Fasilitas Jamaah Terus Ditingkatkan
Ia juga mengingatkan bahwa ASN Kementerian Agama memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyuarakan nilai-nilai kebangsaan, moderasi beragama, dan toleransi.
Dalam konteks kehidupan beragama yang majemuk, Harris mendorong para pegawai untuk terus memperkuat semangat persatuan dan menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif.