Mengapa Anak-Anak Dilarang Melihat Pemotongan Kurban?

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Minggu , 08 Jun 2025 - 05:43

Saat pemotongan kurban dilakukan oleh panitia. Foto:ist--

mengapa anak-anak dilarang melihat pemotongan kurban?                            koranenimekspres.com - idul adha adalah hari raya kurban.
dimana setiap masjid akan mengadakan pemotongan hewan kurban.
namun banyak orang tidak mengetahui jika anak kecil jangan dikasih lihat hal semacam itu.
anak kecil umumnya dilarang menonton penyembelihan hewan kurban karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan perkembangan psikologis dan emosional mereka. 
baca juga:ikut berbagi kebahagiaan iduladha, dprd muara enim salurkan dua ekor sapi kurban
baca juga:pemotongan hewan kurban di rumdin wabup, berlangsung haru dan bahagia
berikut penjelasannya:
1. mencegah trauma psikologis
anak-anak belum memiliki pemahaman yang matang tentang konsep kematian dan tujuan ibadah kurban.
melihat darah, jeritan hewan, atau proses penyembelihan yang terlihat “kejam” bisa membuat mereka takut, cemas, atau bahkan mengalami trauma jangka panjang.
baca juga:jelsi elviola ingin ikuti jejak wulan kdi dan rara
baca juga:sunnah di bulan dzulhijjah 
anak bisa membawa pengalaman tersebut ke dalam mimpi buruk, ketakutan terhadap hewan, atau ketidaknyamanan saat melihat daging.
2. belum mampu memahami makna kurban
kurban adalah ibadah yang memiliki makna spiritual: ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama.
anak kecil, terutama usia di bawah 7 tahun, biasanya belum mampu menangkap makna ini. mereka bisa salah paham, misalnya mengira kurban adalah tindakan kekerasan terhadap hewan.
baca juga:keuntungan sering mengecek air radiator sigra-calya
baca juga:cara mengetahui batas ambang oli mesin sigra-calya
3. melindungi dari ketidaknyamanan visual
proses penyembelihan cukup grafis: darah mengalir, gerakan hewan yang tersentak-sentak, dll.
bagi anak-anak, ini bisa menimbulkan rasa jijik, ketakutan, atau bahkan membuat mereka trauma terhadap makanan (daging) nantinya.
4. membangun pemahaman bertahap
baca juga:menghitung bulan menunggu kelar jalan tol palembang-jambi rp21 triliun yang diklem picu ekonomi 2 provinsi
baca juga:pt serd serahkan hewan kurban ke pemkab muara enim, wujud kepedulian sosial dan komitmen pada masyarakat
anak lebih baik dikenalkan pada konsep kurban secara bertahap dan sesuai usia, misalnya melalui cerita nabi ibrahim, gambar edukatif, atau animasi yang ramah anak.
ketika usia dan pemahaman mereka sudah cukup (biasanya remaja), barulah mereka dapat menyaksikan secara langsung dengan pendampingan dan penjelasan yang tepat.
kesimpulan:
melarang anak kecil menonton penyembelihan bukan berarti menyembunyikan kebenaran, tapi adalah bentuk perlindungan psikologis dan pendidikan yang bertahap. 
baca juga:jepang vs indonesia: duel pamungkas penentu poin fifa, harga diri & mimpi garuda dipertaruhkan!
baca juga:sumsel pemimpin ekonomi berkelanjutan, kawasan industri tanjung enim dan kilang hijau plaju jadi jawaban
tujuannya agar mereka memahami makna kurban dengan cara yang sesuai perkembangan usia dan tidak mengalami dampak negatif. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 8 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan